Pakai Pajero Pelat TNI, Warga Surabaya Diamankan TNI Lamongan
M. Bashori terpaksa berurusan dengan aparat TNI Lamongan, Kamis 10 Maret 2022. Sebagai warga sipil, dia diduga melakukan pelanggaran karena membawa sekaligus menggunakan kendaraan dengan pelat nomor dinas TNI. Khas dengan simbol di kiri, bertuliskan angka warna kuning dengan warna dasar merah.
Keterangan Danunit Intel Kodim.0812 Lamongan, Letda Agus Darso, keberadaan pria 50 tahun asal Surabaya itu, pertama kali diketahui di wilayah Desa Dateng, Kecamatan Laren.
"Terkait dengan permasalahan Waduk Dateng, sengketa antara penggarap dengan pihak desa. Saat itu, Pak Bashori hadir sebagai pengacara. Bahasanya menakut-nakuti masyarakat dengan mobil dinas TNI," katanya.
Lebih jauh, Letda Agus di hadapan wartawan mengungkapkan, saat itu ia sudah berusaha mengkonfirmasi. Selanjutnya melaporkan sudah kita ke Denpom dan Garnisun. Bahkan disebutkan sudah ada panggilan kepada yang bersangkutan.
"Tetapi yang bersangkutan tidak ada itikad baik untuk datang, "jelasnya.
Secara kebetulan, lanjut Letda Agus, pihaknya menemukan mobil berpelat nomor sama seperti yang pernah dipakai M. Bashori berada di Pengadilan Negeri, Jalan Veteran, Lamongan kota.
Seketika itu juga dilakukan kroscek hal ini dilaporkan kepada pihak-pihak berwajib. Karena Unit Intel Kodim hanya memberikan informasi.
"Untuk pelaksanaan eksekusi dan tindakan mengamankan adalah Denpom dan Garnisun. Yang jelas kodim hanya monitor wilayah dengan adanya keresahan masyarakat dengan kehadiran Pak Bashori dengan menggunakan mobil plat dinas TNI," tandasnya.
Terkait pelat nomor dinas TNI yang terpasang di mobil Mitshubisi Pajero warna hitam 70XXX IX yang dipakai M. Bashori, Letda Agus Darso menerangkan, nomor tersebut ditegaskan masih aktif sebagai mobil dinas.
"Kini pelat dan STNK-nya sementara diamankan," pungkasnya.
Saat dibawa ke Garnisun, plat dinas TNI dilepas. Kemudian diganti plat biasa L 12XX WM. Sementara, M. Bashori ketika dikonfirmasi wartawan enggan berkomentar. Ia hanya melambaikan tangan dan masuk mobil.
"Nggak, nggak," katanya sambil berjalan meninggalkan kerumunan wartawan.
Advertisement