Pakai Kacamata Minus Orang Lain Bisa Tertular, Mitos atau Fakta?
Banyak masyarakat yang masih mempertanyakan kebenaran tentang orang bisa tertular jika memakai kacamata minus orang lain. Untuk memastikan hal tersebut, dr. Dini Dharmawidiarini, SpM (K) spesialis mata dari Rumah Sakit Mata Undaan (RSMU) mengatakan bahwa hal tersebut adalah mitos belaka.
Dokter Dini menjelaskan, faktanya kacamata merupakan alat bantu rabun jauh atau rabun dekat. Kelainan refraksi ini tidak menular, jadi sama sekali tidak benar kelainan refraksi bisa menular lewat kacamata.
"Kelainan refraksi adalah bawaan dari lahir. Bentuk dari bola matanya lebih lonjong. Jadi bukan penyakit menular," kata dr. Dini Dharmawidiarini.
Namun, dokter yang juga ketua Cornea Donation Center (CDC RS Mata Undaan) ini tidak menganjurkan untuk memakai kacamata milik orang lain.
"Sebab hal tersebut bisa memicu pusing lantaran ukuran minus pada lensa orang lain tidak sesuai dengan ukuran minus sang pemakai," jelasnya.
Dini menyarankan, jika ingin mengecek ukuran mata minusnya sebaiknya jangan mencoba kacamata milik orang lain, melainkan datang ke dokter mata untuk melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan mata rutin dianjurkan dilakukan setiap enam bulan sekali. "Jadi kalau mau megukur minus jangan memakai kacamata orang. Tapi lakukan pemeriksaan rutin," pungkasnya.
Tentang RS Mata Undaan
Rumah Sakit Mata Undaan adalah penyelenggara pelayanan kesehatan yang secara khusus melayani penderita penyakit mata. Rumah Sakit ini berdiri tahun 1933 dengan nama Soerabaiache Oogheelkundige Kliniek. Kini, Rumah Sakit Mata Undaan telah menjadi Rumah Sakit Khusus menangani penyakit mata dan telah menjadi ikon Kota Surabaya.
Berlokasi di jantung Kota Surabaya, Rumah Sakit Mata Undaan adalah sebuah Rumah Sakit Khusus Kelas B yang memiliki 4 layanan unggulan. Di antara layanan tersebut adalah Lasik, Vitreo Retina, Glaukoma, dan Katarak.