Pak Ganjar! Gadis Asal Rembang Ini Korban Kekerasan Fisik Ayahnya
RAS, gadis asal Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Tengah, mencoba bunuh diri dengan cara meloncat dari lantai dua Masjid Makbadul Mutaqqin di Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, Senin 1 November 2022.
Gadis 21 tahun ini mengaku nekat berupaya mengakhiri hidup karena mendapat kekerasan fisik dari ayahnya, serta pernah disetubuhi pengamen ketika kabur dari rumahnya.
Kapolsek Mojosari, Kompol Heru Purwandi mengatakan, korban mengaku jadi korban buli teman-temannya ketika duduk di bangku SMP. Ia hidup bersama sang ayah di Rembang sejak ibunya meninggal dunia.
Namun, bukannya merawat RAS dengan kasih sayang. Sang ayah kerap marah setiap tahu korban keluar dengan teman-temannya. Hal itulah yang membuat dirinya kabur dari rumah.
Karena tinggal di jalanan RAS terjaring razia petugas sehingga harus dibawa ke Dinas Sosial Rembang. Petugas pun menyerahkan gadis malang itu kepada ayahnya.
"Begitu diambil ayahnya, dia malah dimarahi, dipukuli, dimasukkan ke air sampai hidungnya mimisan. Itu cerita korban," jelasnya.
Tak betah dengan kelakuan ayahnya, RAS kembali nekat kabur dari rumahnya sekitar sepekan lalu. Dia menumpang truk hingga ke Tuban. Dari Tuban ia diberi ongkos oleh warga untuk naik bus ke Terminal Bungurasih, Sidoarjo.
RAS kemudian berjalan kaki sampai Pasar Larangan, Sidoarjo. Di tempat inilah ia bertemu dengan sekelompok pengamen yang salah satunya mengaku bernama Iwan.
"Korban mengaku disetubuhi oleh pengamen bernama Wawan," ujarnya.
Gadis asal Rembang itu diajak mengamen ke Mojokerto, pada Minggu 30 Oktober 2022 sore. Namun, para pengamen itu tega meninggalkannya seorang diri hanya gara-gara ia mengeluh lapar dan meminta makan.
"Dia jalan kaki sampai di Masjid Sarirejo. Dia malu mau minta makan, padahal kondisinya kelaparan," terangnya.
Heru menambahkan, RAS telah diperiksakan ke bidan Desa Wonokusumo, Mojosari. Hasilnya, korban mengeluh sakit pada alat vitalnya setelah disetubuhi pengamen di Sidoarjo. Sehingga sekitar pukul 19.00 WIB korban diserahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto.
"Korban masih trauma dengan keluarganya sehingga menolak diantar pulang. Sudah kami serahkan ke PPA. Biar PPA berkoordinasi dengan Dinsos. Kondisi korban diajak ngobrol masih nyambung," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang gadis asal Rembang, Jateng, mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai dua masjid.
Takmir masjid yang melihat seorang gadis duduk seorang diri di tepi lantai dua masjid itu segera melapor ke kepolisian. Bhabinkamtibmas Sarirejo Bripka Rio Agustyawan langsung mendatangi lokasi.
Bripka Rio kemudian merayu korban agar tidak mengakhiri hidupnya. Sedangkan warga sekitar bersiap di bawah korban dengan membentangkan terpal untuk menangkap RAS jika benar-benar melompat dari lantai dua masjid.
Beruntung aksi bunuh diri itu digagalkan setelah dirayu Bripka Rio. Selanjutnya, Bripka Rio memberi makan, menyediakan tempat mandi dan pakaian yang layak untuk RAS. Gadis asal Rembang ini lantas dibawa ke Mapolsek Mojosari untuk dimintai keterangan.
Kepada polisi ia mengaku kabur dari rumah karena merasa tertekan dan juga telah mengalami pelecehan seksual.
Advertisement