Pak AR tak Jatuh dari Kasur
Sebagai pemimpin organisasi masyarakat Islam Muhammadiyah, A.R. Fachruddin , tentu bisa mendapatkan harta yang diharapkannya dengan mudah. Apakah itu mobil atau rumah tinggal.Tetapi sungguh hebat teladan kesederhanaan dari Pak AR, sapaan akrabnya. Tidak pernah terpikir olehnya, untuk menumpuk harta.
Saat meninggal pun, Pak AR yang memimpin Muhammadiyah dalam kurun lebih dari 20 tahun itu pun tidak pernah memiliki rumah.
Pak AR dikenal sederhana. Rumah besar yang ditempatinya sejak 1971 bukan milik pribadi melainkan milik persyarikatan Muhammadiyah. Sebelumnya, Pak AR sekeluarga menghuni rumah sewa sederhana di kawasan Kauman, Yogyakarta.
Pak AR sebenarnya juga ingin punya rumah sendiri. Dia pernah mengangsur rumah pada awal 1960-an ketika masih bertugas di Departemen Agama. Sayang, Pak AR ditipu pengembang yang melarikan uangnya. Kehilangan harta atas rumah yang diidamkan tidak membuat Pak AR bersedih terlalu lama. Kata Pak AR kepada istrinya Siti Qomariyah, "Sudahlah tak usah dipikirkan kehilangan rumah, nanti akan diganti rumah yang lebih baik di surga."
Bagi Pak AR, harta dunia bukanlah yang utama. Hidupnya diserahkan sepenuhnya untuk dakwah Islam. Seringkali Pak AR mendapat undangan untuk ceramah. Saat pulang, amplop yang diberikan panitia selalu dibagikan kepada karyawan kantor PP Muhammadiyah. Pak AR mengaku senang jika ceramah di kampung-kampung pinggiran Yogyakarta yang banyak berisi rakyat miskin. Menurut dia, itu adalah sunnah Nabi Muhammad saw.
Pak AR juga dikenal sangat merakyat. Pernah suatu ketika, becak yang dinaikinya dicegat seorang pedagang kaki lima. Pedagang itu ternyata hanya ingin bertanya tentang hukum pinjam-meminjam. Pak AR rela memberi penjelasan selama lebih dari setengah jam kepada si penanya.
Suatu kali Pak AR didampingi Ahmad Dimyati, seorang tokoh Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, menghadiri suatu acara Muhammadiyah di daerah Jawa Tengah. Oleh panitia tempat tidur mereka di ruang kelas di lantai yang diberi kasur. Dimyati ingin bertanya ke panitia, mengapa seorang ketua PP Muhammadiyah tidurnya hanya di lantai yang diberi kasur.
Pak AR dengan santai malah mengatakan, "Sudahlah, dengan begini saya malah enak, tidak mungkin jatuh dari tempat tidur”.
(dari transkrip ceramah Ustadz Ibnu Juraimi dalam Baitul Arqam Ketua-Ketua PDM se-Indonesia di Kaliurang, tt)