Pak Aga, Wartawan Penuh Dedikasi itu Telah Pergi untuk Selamanya
Agus Suratno, wartawan senior di Kabupaten Jember yang dikenal dengan sebutan Pak Aga meninggal dunia akibat covid-19 di Rumah Sakit Citra Husada Jember, Jumat, 23 Juli 2021. Pak Aga disemayamkan di dekat pusara istrinya, Novi Wardianti yang sudah pergi lebih dulu pada 16 Juli 2021.
Selama hidupnya, pria kelahiran 14 Agustus 1961 itu dikenal sebagai sosok yang penuh dedikasi, pengayom dan penuh tanggungjawab. Sehingga tak mengherankan pada saat kepergiannya untuk selamanya banyak yang merasa kehilangan.
Selain mendedikasikan hidupnya di dunia jurnalistik, Pak Aga pernah menjadi pengurus Nahldatul Ulama Cabang Jember dan Pengurus DPC PKB Jember bidang komunikasi pada tahun 1999.
Selain itu, Pak Aga juga turut serta mengembangkan Radio Prosalina FM Jember. Selain dipercaya sebagai Pimpinan Redaksi Prosalina juga dipercaya sebagai Direktur Radio Kiss FM Jember sejak tahun 2000.
Bahkan karena dedikasi dan rasa tanggungjawabnya yang cukup tinggi, juga dipercaya sebagai Wakil Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) wilayah Jawa Timur bidang Pemberdayaan Anggota. Kemudian beliau juga dipercaya sebagai penasehat program Jember SAE.
Indah Hariyanti rekan kerja di Kiss FM Jember menceritakan, tanggal 9 Juli 2021, Pak Aga izin tidak masuk kantor menemani istrinya, Novi Wardianti yang sedang berjuang melawan penyakit jantung. Tanggal 13 Juli 2021 Pak Aga mengabarkan kondisi istrinya semakin memburuk dan harus dibawa ke Rumah Sakit PTP Kaliwates, hingga akhirnya meninggal dunia pada 16 Juli 2021.
Dua hari setelah istrinya meninggal dunia, pada tanggal 18 Juli 2021, Pak Aga merasa lemas dan mengecek saturasi hanya mencapai 80. Karena merasa khawatir akhirnya Pak Aga diantarkan oleh putranya, Sadu Aga Suratno untuk tes swab. Karena hari Minggu semua Lab di Jember tutup, akhirnya diantar ke UGD Rumah Sakit Citra Husada yang saat itu masih buka.
Hasil Swab PCR dari Rumah Sakit Citra Husada akhirnya keluar pada hari Senin, 19 Juli 2021 sore dengan hasil positif. Karena Rumah Sakit sedang dalam kondisi penuh, akhirnya Pak Aga baru bisa dirawat di ruang isoman antorium pada pukul 23.30 wib.
Karena berkaitan dengan aturan, selama berada di ruang isoman Pak Aga hanya tinggal seorang diri. Meski demikian Pak Aga masih sempat memberi kabar perkembangan kondisinya melalui telepon selulernya.
Tanggal 20 Juli pukul 18.30 WIB, Pak Aga menelpon putranya, Sadu Aga Suratno untuk dibawakan vitamin, sarung, dan mie goreng. Dengan bantuan sungkup oksigen nonrebreathing saturasi oksigen Pak Aga mulai naik ke angka 92.
Sebelumnya, segala kebutuhan yang diminta Pak Aga dipenuhi dan diantar oleh putranya, namun mulai tanggal 21 Juli 2021 digantikan oleh Indah Hariyanti. Sebab Sadu Aga Suratno mulai merasakan gejala demam dan positif covid-19 berdasarkan hasil Swab PCR.
Hari Kamis 22 Juli 2021, Pak Aga menelpon Indah Hariyanti meminta dikirimi buah pear, pisang, jeruk, dan minuman kemasan guava. Saat itu, Pak Aga menyampaikan tidak bisa tidur selama di rumah sakit.
Pada 23 Juli 2021 pukul 04.26 wib, Indah Hariyanti mendapatkan kabar dari Sadu bahwa Pak Aga meninggal dunia. Sebelum meninggal, Pak Aga sempat terlihat gelisah dan terlihat berusaha melepas vertilator oksigen.
Indah Hariyanti menjelaskan, selama menjadi Direktur Kiss FM Jember, Pak Aga sering memberikan nasihat dan memberikan motivasi kepada karyawan Kiss FM Jember.
“Yang paling saya ingat beliau sering bilang, Jangan kau buat manusia menyesal ketika mengenalmu, tetapi buatlah manusia menyesal ketika kehilanganmu” pungkas Indah.
Advertisement