Paguyuban Angkot Jember Minta Program Angkutan Sekolah Diperluas
Program angkutan sekolah gratis yang dilakukan Pemkab Jember mendapatkan repona positif dari warga Jember. Karena itu, program tersebut diminta diperluas.
Ketua Paguyuban Insan Transportasi Jember Siswoyo mengatakan, sejumlah program Bupati Jember yang melibatkan pengemudi angkutan umum konvensional. Beberapa di antaranya angkutan wisata gratis. Angkutan wisata tersebut sudah sudah berjalan, meskipun kurang maksimal.
Selain itu, ada program angkutan umum gratis. Bahkan program yang terkahir dan masih berlangsung sampai saat ini berupa angkutan sekolah gratis.
Angkutan sekolah gratis tersebut telah melibatkan 41 armada angkutan kota (Lin kuning). Program tersebut mendapatkan apresiasi dari masyarakat Jember.
Sebab, dengan angkutan gratis tersebut orang tua siswa di Jember tidak perlu khawatir anaknya terlambat datang ke sekolah. Bahkan para siswa yang menggunakan layanan tersebut dapat pulang ke rumah masing-masing tepat waktu.
Namun, meskipun angkutan gratis tersebut mendapatkan respons positif, namun jangkauannya masih terbatas. Dengan melibatkan 41 armada, hanya mampu menjangkau 14 sekolah.
"Angkutan sekolah gratis ini luar biasa. meskipun skalanya masih kecil, ada 14 sekolah yang dilayani dengan melibatkan 41 armada angkot. Siswa tidak pernah terlambat dan pulang tepat waktu sampai halaman rumah," katanya, saat memberikan sambutan dalam kegiatan penandatanganan kesepakatan bersama antara Gojek dengan ojek konvensional, di Pendapa Wahyawibawagraha, Sabtu, 21 September 2024.
Karena itu, Siswoyo berharap program tersebut diperluas cakupannya. Tak hanya fokus di kawasan kota tetapi sampai ke desa. Sehingga aktivitas masyarakat pedesaan juga terbantu.
Pada kesempatan itu, Siswoyo juga menyampaikan mayoritas pengemudi angkot ingin bergabung dalam program angkutan sekolah gratis. Namun, armada milik mereka tidak memenuhi standar. Sebab, Dishub Jember memang hanya melibatkan armada yang layak dalam program tersebut.
Jika memang memungkinkan, Pemkab Jember bisa memberikan bantuan perawatan dan peremajaan terhadap armada yang kurang layak.
Tak cukup sampai di situ, Siswoyo juga berharap Pemkab Jember memberikan bantuan berupa jaminan BPJS Ketenagakerjaan bagi para pengemudi angkutan, baik online maupun konvensional.
"Mohon pak bupati pelaku transportasi di Jember difasilitasi didaftarkan dan dibayari BPJS Ketenagakerjaan. Kalau BPJS Kesehatan kami sudah tidak khawatir karena ada program Jember Pasti Keren," pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, pihaknya memang berkeinginan menambah armada angkutan sekolah gratis, bahkan juga angkutan umum gratis. Namun, seluruh harus disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang ada.
"Kita memang mau menambah armada angkutan sekolah gratis bahkan angkutan umum gratis. Tapi kita cek dulu uangnya, APBD kuat atau tidak. Kalau tidak kuat tidak boleh janji-janji," ujarnya.
Terkait permintaan agar ada fasilitas BPJS Ketenagakerjaan, Hendy justru berharap agar ojek online dan konvensional fokus dulu membantu pengembangan koperasi yang baru dibentuk. Jika memang nanti koperasi berkembang bisa koperasi yang menjamin BPJS Ketenagakerjaan para anggotanya. Namun Pemkab akan tetap berupaya salama anggaran tersedia dan tidak menyalahi regulasi yang ada," pungkasnya.
Advertisement