Pagelaran Malam Sastra 2023 Untuk Pegiat dan Karya Sastra
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek menggelar Malam Sastra 2023. Acara digelar secara hibrida di Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta, Senin 11 Juli 2023. Acara yang berlangsung cukup meriah ini untuk memperingati Hari Sastra ke-10 serta pemberian penghargaan kepada para pegiat dan karya sastra.
Malam Sastra 2023 dibuka dengan tampilan musikalisasi puisi medley oleh siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Manado yang menjadi perwakilan peserta Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Nasional dari Provinsi Sulawesi Utara lewat lantunan puisi berjudul ‘Aku dan Debu’ karya M. Taslim Ali dan ‘Kota dan Kau’ karya Frischa Aswarini dengan aransemen yang apik dari pelatih Achi Breyvi Talanggai.
“Kami merasa senang dan bangga dapat tampil di Malam Sastra,” tutur Sheryl Songkaton, siswa kelas XII MIPA 3, vokalis dari kelompok yang beranggotakan Arvin Z. Tehubyuluw (gitar), Taqwa Winata (kajon dan gitar), Puteri Lengkong (vokalis), dan Griffin Pijoh (kajon dan gitar).
Pada kesempatan ini, Sekretaris Jenderal (Sesjen), Suharti mengatakan, sastra adalah jembatan untuk mempertahankan keutuhan masyarakat Indonesia. “Melalui sastra pendapat dapat disuarakan, dan yang pasti sastra telah memberikan sumbangan gagasan pada pembangunan,” urainya.
Suharti menambahkan, satu prinsip yang dipegang teguh oleh Kemendikbudristek dalam bekerja, yaitu kolaborasi atau gotong royong. Kemendikbudristek menyadari bahwa tidak akan mungkin bisa melakukan semuanya tanpa dukungan semua pihak. Oleh karena itu, Kemendikbudristek berkomitmen memelihara dan mengembangkan wadah sastra Indonesia, salah satunya dengan 1) menjadikan Badan Bahasa yang bermartabat dan bermanfaat, serta 2) memberikan bantuan untuk komunitas-komunitas sastra.
“Kita harus bergerak bersama untuk sastra,” pesan Suharti.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Bahasa, Ei Aminudin Aziz, menyampaikan apresiasi kepada pengisi acara Malam Sastra 2023. “Menjadi kebanggaan tersendiri, pengisi acara malam ini merupakan kombinasi maestro sastra serta calon sastrawan di masa mendatang seperti kelompok musikalisasi puisi SMAN 7 Manado yang merupakan bibit sastra dari daerah,” urai Aminudin.
Selain penampilan musikalisasi puisi dari siswa SMAN 7 Manado, penonton yang hadir dari unsur pegiat sastra, dan masyarakat umum ini, juga dihibur juga oleh penampilan pembacaan puisi oleh Taufiq Ismail, Sutardji Calzoum Bachri, dan Peri Sandi Huizche. Selain itu, ada pembacaan cerpen oleh Putu Wijaya serta musikalisasi oleh Rinidiyanti Ayahbi. Kemudian, penonton juga disuguhkan dengan hiburan grup musik dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek yang berkolaborasi dengan Fryda.
Terakhir, diumumkan pula pemenang hasil lomba kritik sastra dunia puisi Taufiq Ismail dalam rangka 88 tahun Taufiq Ismail yang diselenggarakan oleh Majalah Sastra Horison. Dari 119 naskah kritik yang diterima Panitia, dilakukan seleksi sesuai ketentuan. Hasilnya, 91 naskah memenuhi ketentuan lomba dan 28 naskah tidak memenuhi syarat, seperti jumlah kata kurang dari ketentuan atau naskahnya tidak sesuai dengan kriteria lomba. Peserta lomba berasal dari seluruh provinsi dan dari luar negeri, seperti Australia, Malaysia, Rusia, Prancis.
Berikut nama 20 pemenang hadiah harapan lomba kritik sastra dunia puisi Taufiq Ismail:
Abdul Aziz Rasjid
Ahmadun Yosi Herfanda
Aji Saiful Ramadhan
Anindita S Thayf
Candrika Adhiyasa
Idan Sahid
Iis Wiati Kartadinat
Imam Qalyubi
Ismet Fanany
Katarina Mellyna
Khanafi
Linda Ulfianah
Maulana Abdul Azis
Mezra E. Pellondou
Narudin Pituin
S. Prasetyo Utomo
Saefudin Muhammad
Suratman
Wahyu Kris
Yusri Fajar
Tiga pemenang utama lomba kritik sastra dunia puisi Taufiq Ismail:
Juara 1
Juara I adalah naskah kritik berjudul “Sejarah Kemanusiaan dan Relevansi Biografi Intelektual: Tiga Puisi Taufiq Ismail tentang Ricarda Huch” karya Hamzah Muhammad.
Juara 2
Juara II adalah naskah kritik berjudul “Bunyi dan Bumi: Telisik Puitika Profetik Taufiq Ismail melalui Puisi Ekologis dalam 3 Variasi” karya Asep Subhan.
Juara 3
Juara III adalah naskah kritik berjudul “Trem di San Fransisco, Lokomotif di Musim Dingin: Taufiq Ismail Penyair Kosmopolit?” karya M. Nanda Fauzan.
Pada kesempatan terpisah, salah satu pengisi acara, Rinidiyanti Ayahbi yang membawakan aransemen puisi karya Taufiq Ismail berjudul ‘Siluet’ lewat solo gitar, menyampaikan bahwa acara Malam Sastra jadi wadah untuk meningkatkan kualitas sastra di Indonesia.
“Kegiatan seperti Malam Sastra, kiranya dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, sebagai ajang untuk membangun semangat serta mendorong generasi muda untuk menyukai dan membaca karya sastra,” jelas Rini.
Senada dengan itu, salah satu penonton yang hadir, Imam Maarif, yang juga seorang penyair, mendukung terlaksananya acara Malam Sastra secara masif. “Dorongan secara masif akan terwujud, jika kegiatan Malam Sastra juga dilaksanakan oleh Kantor Balai Bahasa di seluruh Indonesia, sehingga bibit sastrawan di daerah dapat terbina dengan baik,” pungkas Imam.
Kemeriahan Malam Sastra 2023 semakin lengkap dengan suguhan kuliner khas Indonesia bagi pengunjung, yaitu Siomay Ikan Tenggiri, Bakwan Malang, Batagor Bandung, bajigur, dan Es Podeng.
Pada Malam Sastra 2023, Badan Bahasa memberikan bantuan pemerintah untuk komunitas sastra. Inisiatif ini sebagai bentuk komitmen dan perhatian Badan Bahasa kepada komunitas sastra di Indonesia.
Menurut Aminudin ada 1.018 aplikasi pelamar bantuan pemerintah. Setelah diseleksi akhirnya ditetapkan 53 penerima manfaat. “53 orang tersebut dari 3 (tiga) kategori, yaitu Kategori Fasilitasi Kesastraan, Penghargaan untuk Komunitas Sastra, dan Penghargaan untuk Perorangan,” jelas Aminudin.
Pada pagelaran malam satra bekerjasama dengan Majalah Sastra Horison, Kepala Badan Bahasa unjuk kebolehan dengan membacakan puisi berjudul ‘Walau’ karya Sutardji Calzoum Bachri.
Advertisement