Pagar Pembatas Overpass Rusak, DPUMSDAU Usulkan Pelebaran
Pagar pembatas overpass di Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo rusak pasca dihantam sebuah truk. Meski tak sampai jebol, namun besi penghalangnya bengkok.
Hal tersebut diungkapkan Saiful, warga Sidoarjo yang sering kali melintas di lokasi itu. Ia menuturkan bahwa kerusakan pagar pembatas ini sudah cukup lama, namun sayangnya belum ada upaya perbaikan hingga saat ini.
"Seingat saya rusaknya karena ditabrak sebuah truk yang berjalan agak miring, untung pagarnya kuat jadi tak sampai roboh," ucapnya, Minggu, 7 Juli 2024.
Sebagai pengguna jalan, ia berharap agar pemerintah dan pihak terkait segera memperbaiki kerusakan pagar pembatas jembatan tersebut. Mengingat, akan sangat berbahaya bagi pengguna jalan jika pagar sampai jebol karena tak segera diperbaiki. Dikhawatirkan ada kendaraan yang justru jatuh di jalan tol sehingga terjadi hal yang tak diinginkan.
"Berbahaya kalau jebol, apalagi besi rangkanya sudah ada yang patah, terus bawahnya juga jalan tol, kendaraan yang melintas berkecepatan tinggi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUMSDA), Dwi Eko Saptono menanggapi hal tersebut. Menurutnya, pemeliharaan bukan menjadi kewenangannya, melainkan pihak Jasa Marga.
Kendati demikian, ia akan melanjutkan laporan kerusakan tersebut ke pihak terkait agar segera mendapatkan perhatian dan perbaikan. “Hal tersebut bukan kewenangan kami, namun akan kami sampaikan ke pihak terkait, yakni Jasa Marga, agar segera diperbaiki,” ujar Dwi Eko.
Selain laporan kerusakan, Dwi Eko juga mengusulkan agar lebar overpass ditambah. Lantaran akan terjadi kemacetan hingga ratusan meter jika jam-jam padat, terlebih lebarnya hanya bisa dilalui satu kendaraan roda empat sehingga harus bergantian saat melintas. "Kami usulkan tiga overpass yang diperlebar, yakni Sidokepung, Banjarpoh dan Sepande," ucapnya.
Menurutnya, kemacetan menjadi salah satu faktor utama dibalik usulan pelebaran tiga overpass ini. Mengingat lalu lintas lumayan padat namun lintasan overpass sempit. "Perlu kami usulkan, karena memang aktivitas harian yang melintas sangat padat," paparnya.
Eko melanjutkan, sebenarnya sudah ada rencana untuk memperlebar overpass. Namun sayangnya hingga saat ini belum ada kepastian kapan akan direalisasikan.
"Sepertinya untuk overpass Sepande, tertunda, karena sampai saat ini kami belum mendapatkan kejelasan terkait pelaksanaannya," tutupnya.
Advertisement