Padmedia Publisher vs Perlima
Padmedia Publisher dan Perlima, berawal dari satu penggagas yang sama: Wina Bojonegoro. Perempuan ini adalah seorang penulis yang sudah menghasilkan banyak karya cerpen sejak tahun 1988. Keduanya memiliki fungsi dan tujuan masing-masing, tetapi sama-sama berdiri untuk berkolaborasi menggiatkan dunia literasi di Indonesia.
Tentang Padmedia Publisher
Padmedia Publisher sudah lahir sejak tahun 2014. Menjadi wadah bagi para penulis maupun bukan penulis, yang ingin menerbitkan buku secara indie. Padmedia Publisher telah terdaftar secara resmi, sehingga buku-buku yang diterbitkannya akan terdata dalam ISBN.
Buku yang lahir berupa sastra maupun nonsastra, baik untuk perorangan maupun perusahaan. Semua buku yang dibuat oleh Padmedia selalu digarap dengan standar tinggi. Melewati proses sunting yang ketat, bahkan tak jarang melibatkan penulisnya untuk mematangkan tulisan, sebelum masuk ke meja editor.
Salah satu proyek awal Padmedia Publisher adalah membuat serial Hidup Ini Indah, Beib. Menggandeng perempuan-perempuan Indonesia untuk berkisah, sesuai dengan tema yang ditentukan. Saat ini sudah tujuh buku antologi lahir dalam serial tersebut. Sedang bersiap untuk peluncuran serial bagi para pria, Hidup Ini Indah, Bro.
Sejak pandemi, pada tahun 2020, Wina Bojonegoro ingin membagikan ilmunya dengan membuat kelas menulis cerpen. Beberapa penulis ternama lainnya, seperti Damhuri Muhammad, Oka Rusmini, Yusri Fajar dan masih banyak lagi, digandeng bersama untuk menjadi mentor dalam kelas tersebut,
Akhirnya bermunculan penulis-penulis baru. Karya yang lolos kurasi, dibukukan bersama oleh Padmedia Publisher di setiap batch. Hingga saat ini, kelas dari Padmedia Publisher sudah memasuki batch 5, bahkan sudah dibuka pendaftaran untuk batch 6. Inilah tujuan utama Padmedia Publisher, mewadahi penulis pemula untuk berani berkarya melalui arahan dan bimbingan semaksimal mungkin.
Munculnya Perlima
Sumur ide Wina Bojonegoro memang tidak pernah kering. Para penulis baru maupun yang sudah berpengalaman, dirangkulnya dalam sebuah komunitas, yang bernama Perempuan Penulis Padma (Perlima), yang lahir pada 30 Maret 2021. Melalui komunitas ini, diharapkan bisa menjadi wadah bagi para anggotanya untuk berkegiatan bersama, mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kualitas tulisan. Beliau bermimpi untuk menghidupkan dunia literasi, terutama bagi kaum perempuan Indonesia. Maka tujuan utama komunitas ini adalah untuk mencerdaskan perempuan Indonesia melalui literasi.
Untuk menjadi anggota Perlima, salah satu syarat utamanya adalah sudah pernah menelurkan karya, melalui media cetak atau buku antologi maupun solo, yang ber-ISBN.
Perlima telah berbadan hukum, lengkap dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang sudah dibuat. Siapa pun yang menjadi pengurus, bertanggung jawab terhadap semua program yang telah menjadi agenda wajib bagi kepentingan anggota.
Pelatihan-pelatihan digelar secara berkala, gratis bagi anggota. Hal ini menjadi salah satu manfaat sebagai anggota Perlima. Manfaat lain menjadi anggota Perlima adalah digelarnya ruang diskusi secara rutin, baik dalam bentuk bedah naskah ataupun dalam bentuk parade baca cerpen, yang banyak menggali proses kreatif saat menulis sebuah cerita.
Memang, masuk menjadi anggota Perlima adalah berbayar, dan ada iuran tahunan. Namun, selengkap itulah paket dan fasilitas yang bisa diperoleh. Termasuk mengikuti pelatihan bersama Dahlan Iskan, pembicara nasional, menjadi hal langka yang bisa didapat bersama Perlima. Berkumpul bersama sesama penggiat literasi, secara tidak sadar akan membantu menyalakan api semangat untuk terus berkarya.
Lalu, Padmedia atau Perlima?
Tidak untuk dibandingkan, semuanya memiliki porsi masing-masing. Mau belajar menulis dan bikin buku? Saatnya cari info di Instagram @padmedia.publisher. Mau mengembangkan diri dalam dunia literasi, saatnya bergabung dalam komunitas Perlima, colek admin di Instagram @perlima.official untuk informasi lebih lanjut.
Salam literasi.
(Fifin Maidarina – Humas Perlima)
Advertisement