Padatnya Warga yang Ingin Takziah ke Almarhum Guru Budi, Makan Korban Jiwa
Simpati warga untuk almarhum guru Budi yang diduga meninggal karena dipukul muridnya di Sampang, ternyata masih mengalir hingga hari ini. Namun sayangnya, saking banyaknya warga yang ingin takziah ke makam Guru Budi, sampai menimbulkan korban jiwa karena kurang waspada.
Asal tahu saja, hingga hari ini ternyata masih banyak para pelayat yang ingin bertakziah ke rumah Guru Budi di sekitar jalan raya Kampung Pleyang, Desa Tanggumong, Sampang. Banyaknya warga yang ingin bertakziah, menyebabkan Jalan Raya Kampung Pleyang mengalami kemacetan. Kendaraan yang melintas pun harus berjalan pelan karena padatnya arus lalu-lintas.
Nah, karena tak waspada dengan kondisi arus lalu-lintas yang padat merayap di sekitar rumah Guru Budi, bus mini dengan nomor polisi M 7382 NA, tetap melaju kencang. Namun jelang lintasi kepadatan lalu-lintas, sang sopir bus mini kaget dan menginjak rem secara mendadak.
Bus mini ini, memang selamat tak sampai menabrak orang yang akan takziah. Namun sebuah sepeda motor di belakang bus mini, tak bisa menghindar. Tabrakan pun akhirnya terjadi antara sepeda motor dengan bus mini yang mengerem mendadak. Sopir bus mini yang bernama Amin itu mengatakan, "Ada rintangan makanya saya ngerim mendadak".
Diduga, pengendara sepeda motor itu tak bisa menjaga jarak aman. Sehingga saat bus mini mengerem mendadak, pengendara sepeda motor tak bisa menghindar. Akibat dari tabrakan ini, pengendara sepeda motor dengan nomor polisi M 4433 NK, terkapar di tengah jalan. Dia mengalami pendarahan yang cukup parah di bagian kepala. Pengendara ini pun akhirnya meninggal. Hingga saat ini, belum diketahui identitas pengendara sepeda motor ini. (amr)
Advertisement