PAD Surabaya 2023 Kurang Rp 600 Miliar, DPRD: Kerja Keras Lagi
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno, mendesak Pemerintah Kota Surabaya agar bekerja lebih keras lagi untuk mendapat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabaya yang lebih baik. Anas Karno mendesak hal ini, karena kinerja Pemerintah Kota Surabaya dalam hal meraih Pendapatan Asli Daerah dianggap belum maksimal.
Sebagai gambaran, sampai dengan tanggal 30 Desember 2023 kemarin, PAD Kota Surabaya yang bersumber dari pajak daerah sebesar Rp 4,5 Triliun. Padahal target ditetapkan sebelumnya adalah Rp 5,1 Triliun. Ini berarti masih kurang sekitar Rp 600 Miliar.
Sedangkan target keseluruhan PAD pada tahun 2023, yang bersumber dari sembilan jenis pajak, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang disahkan, dan lain-lain adalah sebesar Rp 6,5 triliun.
Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, upaya untuk menggenjot PAD di tahun 2024 yang bersumber dari pajak dinilai sebagai suatu keniscayaan, apalagi sejalan dengan semakin pulihnya roda perekonomian pasca pandemi COVID-19.
"Tingkat okupansi hotel, restoran, dan tempat hiburan sudah kembali normal karena tidak ada lagi aturan pembatasan kegiatan masyarakat. Ditambah pula relaksasi kepada wajib pajak ditiadakan. Begitu pula untuk pajak parkir, reklame, PBB, BPHTB," tambahnya.
Komponen lainnya yang dapat menjadi sumber PAD Surabaya, menurutnya juga berasal dari retribusi, harmoniasasi tarif PDAM, dan kenaikan tarif jasa potong hewan di RPH. Begitu pun dapat ditopang dengan tarif tiket KBS yang meningkat kemudian wisata Romokalisari Adventure Land yang berbayar.
Menurut Anas, tinggal bagaimana komitmen dan keseriusan yang dijalankan oleh instansi terkait dan BUMD, agar lebih serius lagi untuk menggali potensi-potensi dalam rangka memaksimalkan perolehan PAD Kota Surabaya.
"Tentunya mencegah kebocoran PAD juga harus diperhatikan lebih serius. Melalui mekanisme dan sistem yang baik. Apalagi di jaman digitalisasi seperti sekarang ini," terang Ketua Panitia Khusus Perda Retribusi dan Pajak Daerah Kota Surabaya tersebut.
Dengan target PAD tahun 2024 yang ditetapkan sebesar Rp 5,061 triliun, Anas berharap perolehan PAD akan melebihi target nantinga. Dengan perolehan PAD yang tinggi, tentunya akan membuat Pemerintah Kota Surabaya lebih leluasa memaksimalkan alokasi anggaran untuk kesejahteraan rakyat Surabaya, seperti pembangunan infrastruktur, program sosial, pendidikan, UMKM dan lainnya.
"APBD Kota Surabaya ditetapkan sebesar Rp 10,9 Triliun untuk periode 2024 ini. Semoga saat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) bisa dikoreksi menjadi lebih baik, seiring dengan bertambahnya PAD kita," pungkasnya.
Advertisement