Paceklik Panjang Timnas Indonesia U-22 Usai Takluk dari Vietnam
Timnas Indonesia U-22 gagal mempersembahkan medali emas di cabang olahraga sepak bola SEA Games 2019. Tim besutan Indra Sjafri itu tumbang 0-3 di laga final yang berlangsung 10 Desember 2019 di Rizal Memorial Stadium, Filipina.
Tim Garuda Muda sebetulnya mengawali pertandingan baik. Pasalnya, sejak menit awal babak pertama, Indonesia terus mendominasi jalannya pertandingan.
Tim Garuda Muda memiliki peluang untuk mencetak gol lewat Zulfiandi dan Saddil Ramdani. Namun, lemahnya penyelesaian akhir membuat kesempatan itu gagal berujung gol.
Serangan-serangan yang mereka bangun pun mudah dipatahkan oleh para pemain Vietnam yang tampil sangat disiplin dalam menjaga pergerakan para pemain Indonesia. Hasilnya, Indonesia kesulitan menciptakan peluang.
Sial bagi Indonesia, jenderal lapangan tengah sekaligus motor serangan Indonesia, Evan Dimas harus keluar lapangan akibat cedera di menit ke-21. Ia tak bisa melanjutkan pertandingan karena kakinya diinjak pemain Vietnam Doan Van Hau. Posisinya digantikan Syahrian Abimanyu.
Petaka bagi Indonesia pun datang di menit ke-38. Adalah pemain yang membuat Evan cedera, Doan Van Hau, berhasil mengoyak gawang Nadeo Argawinata lewat tandukannya setelah meneruskan umpan tendangan bebas. Skor 0-1 Indonesia tertinggal.
Indonesia mencoba bangkit di menit tersisa di babak pertama. Namun upaya mereka selalu gagal, sehingga sampai turun minum, skor tak berubah.
Dalam kondisi tertinggal, Timnas Indonesia U-22 yang tertinggal satu gol mencoba mengambil inisiatif serangan. Namun, pertahanan rapat Vietnam membuat upaya tim Garuda Muda selalu kandas.
Berhasrat ingin menyamakan kedudukan, Gawang timnas Indonesia U-22 justru kembali kebobolan pada menit ke-59. Berawal dari kesalahan antisipasi barisan belakang Indonesia, bola liar disambar oleh Do Hung Dung. Skor 2-0 untuk Vietnam.
Pelatih timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, melakukan perubahan di menit ke-64 dengan memasukkan Muhammad Rafli menggantikan Sani Rizki Fauzi.
Masuknya Rafli, membuat posisi Osvaldo Haay menjadi sedikit mundur, sejajar dengan Egy Maulana Vikri, dan Saddil Ramdani. Sementara, Rafli diplot sebagai ujung tombak.
Pada menit ke-72, kerja sama Rafli dengan Osvaldo nyaris membuahkan hasil. Namun sepakan Osvaldo mampu diblok oleh pemain Vietnam. Indonesia pun gagal memperkecil ketertinggalan.
Gol pembunuh Vietnam kemudian lahir satu menit berselang. Lagi-lagi Doan Van Hau menghadirkan mimpi buruk bagi Garuda Muda setelah berhasil memanfaatkan bola rebound hasil tepisan Nadeo. Skor 3-0 untuk Vietnam.
Di sisa laga, Indonesia sebetulnya mempunyai dua peluang emas lewat Egy maupun Rafli. Namun kedua kesempatan itu mampu dimentahkan oleh penjaga gawang Vietnam, Nguyen Van Toan. Hingga peluit panjang dibunyikan, keunggulan 3-0 Vietnam tak berubah.
Kekalahan ini hanya membuat Timnas Indonesia U-22 gagal revans sekaligus hanya meraih medali perak.
Advertisement