Masih Beredar, Dispendik Surabaya Diminta Tarik Buku Ajar Hina NU
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Wonokromo didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Kota Surabaya mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Jalan Jagir, Surabaya.
Mereka menilai Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya lamban dalam bertindak menarik peredaran buku yang menyebut NU sebagai organisasi radikal. Karena, buku itu masih ditemukan dan isinya masih tertulis NU Radikal.
Karena itu, mereka mengirimkan surat protes kepada Dindik untuk segera menindaklanjutinya berupa menarik buku atau merobek isi buku yang menampilkan NU radikal.
Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Kecamatan Wonokromo, Muhammad Fauzi mengatakan, Dindik harus ada langkah konkret terhadap buku SD/MI Kelas V berjudul Peristiwa dalam Kehidupan yang ternyata tahun ini masih beredar di Surabaya.
"Kamis minta Kepala Dispendik Surabaya itu bertindak cepat dan konkret memerintahkan seluruh kepala SD untuk menarik, dalam hal ini halaman yang menimbulkan polemik itu," katanya.
Menurut Fauzi, dalam buku itu terutama pada tema tujuh halaman 45 yang dicetak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebut NU disamakan dengan organisasi radikal.
"NU itu organisasi Islam yang berdiri sejak tahun 1962. NU ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Maka salah jika dikaitkan dengan isi buku tersebut. Ini sangat mendiskreditkan dan mencemarkan nama baik," katanya.
Selanjutnya, Fauzi meminta Dindik untuk segera bertindak dalam kurun waktu satu minggu. Sebab mereka tidak mau hal ini menjadi berlarut-larut.
Terkait sikap Ansor, LBH Ansor akan mensomasi penerbit buku tersebut. "Dalam minggu ini kami layangkan somasi kepada penerbit. Karena penerbit yang bertanggung jawab," kata Sekretaris LBH PC GP Ansor Kota Surabaya, Rafiqi Anjasmara.