Pabsi Jatim Buru Atlet Muda Potensial di Kejurprov 2021
Pengurus Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Provinsi Jawa Timur menggelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) 2021 di Lapangan Tenis Meja Dispora Jatim, Surabaya, 8-9 Desember 2021. Lebih spesial lagi, dalam ajang ini PABSI Jatim melibatkan atlet muda untuk Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi dan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP).
Ketua PABSI Jatim, Jeffry Tagore menyampaikan, dilibatkannya anak-anak usia dini ini tak lain untuk memperkuat pembinaan angkat besi di Jatim. Sebab, berkaca pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua banyak atlet muda dari provinsi lain bermunculan dan berhasil meraih prestasi. Termasuk salah satu atlet Jatim yang harus mengakui keunggulan atlet muda.
Pada PON Papua lalu, tercatat prestasi angkat besi Jatim menurun menjadi satu emas, tiga perak, dan empat perunggu, turun drastis dari raihan empat emas, satu perak dan tiga perunggu di PON 2016 Jawa Barat.
“Kenapa anak asuh saya kalah sama atlet muda Jambi? Kami menganalisa ternyata di pengprov lain itu fondasi utamanya bukan Puslatda, tapi SPOP dan PPLP. Nah, kami menilai benar ini adalah tulang punggung kita kalau mau berhasil di PON, maka ini harus bisa berjalan dan bersinergi dengan pengprov,” ungkap Jeffry, Rabu 8 Desember 2021.
Kemudian, di PON lalu ada beberapa atlet andalan yang sudah pensiun seperti Dedy Aprianto, lalu Sandow Nasution, kemudian Reynaldi yang performanya jauh menurun karena usia dan banyak lagi.
Karena itu, Jeffry mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur untuk memperkuat pembinaan angkat besi di SPOP dan PPLP, termasuk pengurus cabang. Sebab pembinaan awal ada di masing-masing daerah.
“Jadi kejurprov ini menjadi ajang seleksi atlet SPOP, PPLP, dan Puslatda Jatim. Puslatda kemungkinan mulai pertengahan 2022. Nanti kita akan pilih yang terbaik, binpres akan melihat bakat yang ada untuk jadi referensi kuota SPOP dan PPLP, termasuk atlet yang akan masuk dalam puslatda,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Harian KONI Jatim M. Nabil menyampaikan, ajang ini sangat penting untuk melakukan pembinaan, termasuk yang paling penting untuk menyiapkan atlet-atlet berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Ini bukan acara ritual formal, tapi seleksi awal rekrutmen atlet untuk porprov nanti dan harus diingat mereka yang ikut di sini juga ikut seleksi puslatda. Jangan terjadi generasi kosong di satu kepengurusan. Misal, Eko Yuli sudah empat kali olimpiade, maka harus ada Eko Yuli lainnya yang muncul,” ujar Nabil.
Advertisement