Pabrik Rokok Sampoerna, Klaster Baru Virus Corona Surabaya
Pabrik rokok H.M. Sampoerna yang berada di daerah Rungkut, menjadi klaster baru penyebaran virus Corona di Surabaya. Ketua Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi mengatakan, Satgas Covid-19 menemukan klaster baru setelah melakukan tracing terhadap dua pasien positif Covid-19 di Kota Surabaya. Sayangnya, dua pasien tersebut kini sudah meninggal dunia.
Dua pasien yang meninggal tersebut ternyata bekerja di pabrik rokok H.M. Sampoerna di Rungkut. Itu artinya ada 500-an lain buruh pabrik yang berpotensi tertular Covid-19.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Dirut RSUD Dr Soetomo itu, setelah menemukan dua orang buruh H.M Sampoerna yang meninggal karena Covid-19, Satgas kemudian melakukan tracing lagi. Hasilnya, ada sembilan orang yang ada gejala dan positif. Kesembilan orang tersebut sudah dimasukan ke rumah sakit di Kota Surabaya.
Kemudian tim satgas bekerjasama dengan manajemen Sampoerna, melakukan test swab PCR terhadap 165 buruh lainnya. Namun hingga saat ini, hasil test swab tersebut belum keluar.
"Kami sudah diskusi dengan Ibu Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa), dan juga manajemen Sampoerna. Mereka memahami semua. Kondisi 165 orang ini baik-baik saat ini," kata Joni kepada Ngopibareng.id, Rabu 29 April 2020 di Gedung Negara Grahadi.
Selain 165 orang, Joni mengatakan bahwa timnya dan manajemen Sampoerna juga sudah melakukan rapid test terhadap 323 karyawan. Hasil yang didapat, 63 di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Sebanyak 63 karyawan yang dinyatakan positif dari rapid test tersebut, saat ini sedang dilakukan observasi di salah satu hotel di Kota Surabaya.
Bahkan, yang terbaru kata Joni, berdasarkan laporan terakhir yang ia terima, bukan hanya 63 orang saja yang positif rapid test. Namun, ada tambahan 27 orang yang juga positif rapid test. Sehingga total ada 100 orang yang sedang dilakukan observasi.
"Ini mereka di hotel. Saya tidak akan sebutkan, nanti bikin orang takut kan ya. Pabrik itu kurang lebih 500-an orang ya. Kami akan terus lakukan tracing terkait ini. Saat ini, manajemen sudah sepakat bahwa pabrik sudah ditutup dan semua diliburkan. Insyaallah besok akan kita lakukan test swab di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Kapasitas di RSUD Dr. Soetomo sudah memungkinkan," kata Joni.