Pabrik Rokok di Sumenep Ditutup, 9 Karyawannya Positif Covid-19
Sebuah pabrik rokok di Sumenep ditutup selama 14 hari ke depan. Penutupan dilakukan setelah 9 karyawannya positif corona atau Covid-19. Proses penutupan dilakukan Bupati Sumenep A. Busro Karim bersama Forkopimda, pada Selasa 23 Juni 2020 sore.
Selama penutupan pabrik akan dilakukan sterilisasi di dalam pabrik guna memutus mata rantai penyebaran virus corona. "Untuk sementara perusahaan ini selama empat belas hari kita tutup," kata Busro usai melakukan penutupan.
Busro mengatakan dua alasan dilakukannya penutupan adalah pertama pihaknya ingin perusahaan tersebut melakukan sterilisasi, sehingga ketika karyawan nanti masuk lagi, kondisi perusahaan benar-benar bersih dari virus corona. Kedua adanya karyawan yang positif.
Perusahaan sendiri telah melakukan rapid test terhadap semua karyawan. Hasilnya ada 168 karyawan reaktif. Mereka sudah diisolasi secara mandiri di rumah masing-masing, namun tidak dilakukan tes swab oleh perusahaan, sehingga tim covid melakukan swab terhadap 20 orang dari 168 tersebut.
"Dari 168 karyawan yang reaktif, 20 orang di antaranya dilakukan swab oleh tim Covid-19 kabupaten dan ternyata 9 orang hasil swabnya positif dan sudah dilakukan isolasi di rumah sakit," terang Busro.
Sementara untuk karyawan reaktif yang belum diswab, Busro meminta segera dilakukan tes swab oleh perusahaan agar tidak menyebar kemana-mana.
Sementara itu, penanggungjawab sementara pabrik rokok mengatakan pihak perusahaan setelah liburan lebaran awal Juni lalu sudah melakukan rapid test terhadap semua karyawan.
Hasilnya 168 karyawan yang reaktif langsung diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
"Sehari sebelum melakukan produksi pasca libur lebaran itu kami perusahaan melakukan rapid test selama tiga hari," kata Rico.
Karyawan yang ditemukan reaktif oleh perusahaan diistirahatkan di rumah selama 14 hari. Hasil tersebut kemudian diserahkan ke tim Covid Kabupaten untuk dilakukan pemantauan dan tindak lanjut. Dan setelah 20 karyawan diswab, hasilnya 9 karyawan positif.
Sementara sisa karyawan yang reaktif dan belum dilakukan swab rencananya akan dilakukan tes swab atau metode polymerase chain reaction (PCR), pada Rabu 24 Juni 2020.
"Sisanya besok kami akan melakukan PCR, harapannya besok kita segera mengetahui hasilnya," terang Rico.
Sementara terkait penutupan yang dilakukan Bupati Sumenep, pihaknya mengaku masih akan berkoordinasi dengan pimpinan.
"Terkait hal tersebut masih kami koordinasikan karena hasilnya baru kami dapatkan hari ini," pungkas Rico.
Kasus positif Covid-19 di Sumenep, pada Selasa 23 Juni 2020, ada 35 kasus dengan rincian, meninggal dunia 1 orang, sembuh 8 orang, sisanya 26 orang masih menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit daerah Moh. Anwar Sumenep.
Advertisement