Pabrik Pupuk Organik Jember Beroperasi, Kapasitas 60 Ton per Hari
Bupati Jember Hendy Siswanto meresmikan Pabrik Pupuk Organik, yang terletak di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember, Rabu, 27 Desember 2023. Pabrik yang menelan anggaran Rp 3,2 miliar itu diklaim mampu memproduksi pupuk organik sebanyak 50-60 ton per hari.
Menurut Hendi, pembangunan pabrik pupuk organik di Jember dilakukan atas dasar kondisi pertanian dan petani di Kabupaten Jember. Lahan pertanian di Kabupaten Jember saat ini mulai mengalami kekurangan unsur hara, sehingga tingkat kesuburannya semakin berkurang.
Tingkat kesuburan rendah tersebut berpengaruh terhadap jumlah hasil pertanian di Kabupaten Jember. Dengan demikian tingkat kesejahteraan para petani di Jember juga menurun.
Sejauh ini, para petani Jember belum cukup kemampuan untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satu yang menjadi hambatan adalah keterbatasan pupuk bersubsidi.
Atas kondisi tersebut, Pemkab Jember kemudian mengamati potensi yang ada di Jember. Pertama, terdapat pabrik penggilingan padi raksasa dan modern yang disebut Modern Rice Milling Plant (MRMP) milik Bulog Cabang Jember yang berada di Desa Jambearum, Kecamatan Puger.
Pabrik penggilingan tersebut mampu memproduksi beras sebanyak 80 ton per hari. Penggilingan padi tersebut menghasilkan limbah berupa sekam sebagai salah satu bahan pembuatan pupuk.
Selain itu, terdapat 175 ribu ekor sapi ternak di Kabupaten Jember. Kotoran sapi dari sapi ternak tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan material pembuatan pupuk organik.
“Pembangunan pabrik pupuk organik ini sebagai persembahan hari ulang tahun Jember yang ke-95. Semoga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani Jember. Sebab, sampai saat ini 2/3 petani Jember belum berhasil menggarap lahan pertaniannya,” kata Hendy.
Sejauh ini, Pemkab Jember telah melibatkan 85 ribu pelaku industri pupuk rumahan (home industry) yang ada di Kabupaten Jember. Bagi Hendy dukungan tersebut belum cukup.
Karena itu Hendy mengajak seluruh masyarakat Jember mendukung pengembangan pabrik pupuk organik. Sebab, tanpa dukungan dari masyarakat pabrik tersebut dipastikan tidak berjalan.
Berdasarkan kapasitas yang ada, pabrik tersebut mampu memproduksi 6 ton pupuk per jam atau dalam satu hari bisa mencapai 50-60 ton.
Pupuk organik yang diproduksi itu nantinya akan dibagikan kepada petani Jember secara gratis. Proses penyaluran pupuk tersebut saat ini masih diatur.
Kendati demikian, Pemkab Jember telah memetakan ada 86 ribu hektar di Kabupaten Jember. 86 ribu hektare tersebut dibagi menjadi enam klaster dengan kebutuhan pupuk yang beragam.
Hendy berharap pupuk produk lokal tersebut dipakai dengan segala kekurangan yang ada. Hendy menyadari produk pupuk tersebut belum sempurna.
“Kalau berbicara kekurangan pasti ada karena hasilnya masih harus terus dikembangkan kualitasnya. Jadi tidak serta merta langsung berhasil, namun harus bertahap. Kita haru tolong menolong, yang memiliki ilmu silakan berikan untuk pabrik ini,” jelasnya.
Selain mendirikan pabrik, Pemkab Jember juga menyiapkan lahan seluas 7 hektare. Lahan tersebut ditanami tanaman hortikultura sebagai percontohan.
Pemkab Jember saat ini juga sedang membangun jalan usaha tani (JUT) untuk mempermudah petani mengangkut pupuk sampai ke lahan pertanian.
Sedangkan berkaitan dengan pengaturan air, Pemkab Jember membangun jaringan irigasi tersier (JIT). Keberadaan JIT akan mengatur debit air untuk mengairi lahan pertanian sesuai kebutuhan.
“Kita buatkan JUT, nanti akan dipaving dan bisa menjadi akses petani membawa pupuk. Lalu kita siapkan jaringan Irigasi Tersier agar air bisa dikendalikan masuk ke sawah. Air harus diatur agar tidak boros, apalagi saat ini masih Elnino,” pungkasnya.