Pabrik Metanol Rp19 Triliun Dibangun di Bojonegoro, Lokasi Dekat Tambang Gas Pertamina
Pembangunan pabrik metanol di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kembali dimunculkan. Diproyeksikan pabrik metanol yang digagas oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, lokasinya tak jauh dari tambang gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang berada di Poh Payang, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem Bojonegoro.
Adalah anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro Sukur Priyanto, yang membenarkan kembali dimulainya pembangunan pabrik metanol. Dia menyebut, bahwa proyek ini sudah digagas mulai tahun 2016-2017 saat Bupati Bojonegoro dijabat Suyoto. Sedangkan pilihan lokasinya tak jauh dari kawasan industri gas antara di Kecamatan Ngasem maupun Kecamatan Gayam, keduanya di Kabupaten Bojonegoro.
“Kemungkinan lokasi pembangunan pabrik metanol mendekati sumber gas di kawasan tambang di antara Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Tetapi ada beberapa titik opsi, dan proyek itu sudah dimulai tahun 2016-2017 era Bupati Suyoto,” tegasnya pada Ngopibareng.id Sabtu 30 November 2024.
Menurut Sukur Priyanto, pada saat itu proyek gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC) belum beroperasi dan masih menunggu produksi gas. Dan ketika tambang gas JTB telah beroperasi, sehingga kemungkinan lokasi pembangunannya berada tak jauh dari lokasi tambang,” tandasnya.
Dikatakan Sukur, kalau pemerintah mengungkapkan kembali pabrik ethanol tentu saja harus didukung. Karena pabrik metanol ini sumbangsih dan kontribusi, ekonomi dan tenaga kerja dan lainnya. Apalagi, pabrik metanol akan banyak menyerap tenaga kerja antara 2000-3000 orang.”Ini proyek besar yang tentu akan menjadi efek perekonomian besar bagi Bojonegoro,” tandasnya.
Sesuai proyeksi lahan pabrik metanol dibangun di tanah seluas 10 hektare, dengan lokasi antara Kecamatan Gayam dan Kecamatan Ngasem. Sedangkan lahannya kemungkinan akan berada di kawasan milik Perhutani Bojonegoro.
Soal lahan tersebut, KPH Perhutani Bojonegoro, Kepala Perhutani Bojonegoro Juwanto mengatakan, hingga sekarang ini belum ada kepastian terkait jadi tidaknya pembangunan pabrik metanol. Jadi masih menunggu persetujuan pelepasan kawasan hutan. “Untuk pengajuan ke Perhutani Bojonegoro kemarin 130 hektare,” tegasnya pada Ngopibareng,.id Sabtu 30 November 2024.
Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dimana pemerintah berencana membangun pabrik metanol di Bojonegoro, Jawa Timur. Dia menyebutkan, nilai investasi untuk pembangunan pabrik bahan baku biodiesel sekitar mencapai US$ 1,2 miliar atau Rp 19,02 triliun (kurs Rp 15.722).
Disebutkan, pembangunan pabrik metanol di Bojonegoro dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku biodiesel yang selama ini masih diperoleh dari impor. “Ada 80% metanol sebagai campuran dari pada biodiesel itu kita impor. Jadi kita akan bangun satunya di Bojonegoro dengan industri kurang lebih sekitar US$ 1,2 miliar investasinya,” katanya di Jakarta, dikutip Sabtu 30 November 2024.
Advertisement