Pabrik Kayu Terbakar 12 Jam Belum Diketahui Penyebabnya
Kebakaran pabrik pengolahan kayu CV Graha Papan Lestari (Grapari) di Jalan Profesor HAMKA, Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Jawa Timur, belum diketahui penyebabnya. Kebakaran terjadi pada Jumat, 23 Juli 2021 mulai 15.30 WIB hingga Sabtu dinihari, 03.30 WIB, atau hampir 12 jam.
“Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan. Kami masih menunggu Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya untuk mengungkap penyebab kebakaran Pabrik CV Grapari,” kata Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota (Polresta), AKP Heri Sugiono, Sabtu sore, 24 Juli 2021.
Tim Labfor direncanakan turun ke pabrik milik anggota DPRD Kota Probolinggo, Elyas Aditiawan itu, Senin 26 Juli 2021. Polresta Probolinggo sudah memasang garis polisi (police line), Sabtu pagi. Selain itu, pintu gerbang masuk ke pabrik yang memproduksi barecore (blackbord/papan kayu berlapis veener) itu juga ditutup.
"Kerugian akibat kebakaran pabrik pengolahan kayu tersebut, informasinya sekitar Rp10 miliar karena hampir seluruh bangunan dan isinya ludes terbakar," kata Heri.
Seperti diketahui, Jumat sore sekitar pukul 15.30, pabrik pengolahan kayu di tepi jalan nasional Probolinggo-Lumajang itu terbakar. Api dengan cepat membakar tumpukan kayu gelondongan, kayu lapis, papan kayu, hingga serbuk kayu di pabrik di sebelah proyek RSUD baru di Jalan Profesor HAMKA, Kota Probolinggo.
Saat kebakaran berlangsung, Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin menyempatkan meninjau lokasi Jumat tengah malam. Orang “nomor wahid” di Pemkot Probolinggo itu pun mengerahkan tim kesehatan dan mobil ambulans siaga untuk bersiap di sekitar lokasi kebakaran.
“Tim kesehatan saya minta masuk ke permukiman, jika ada warga yang mengeluh kesehatannya terganggu agar bisa segera dicek,” kata Habib Hadi, panggilan akran walikota.
Camat Kedopok, Imam Cahyadi mengatakan, sebanyak 50 kepala keluarga (KK) di sekitar lokasi kebakaran sudah dipasok makanan dari Dinsos. Sedangkan Kepala Dinas Satpol Linmas dan Damkar, Aman Suryaman menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Hanya saja ada korban patah kaki saat merobohkan dinding pabrik untuk keperluan pemadaman.
Pabrik Kayu Terbakar Milik Anggota DPRD Kota Probolinggo
Pemilik pabrik CV Grapari, Eliyas Adityawan mengatakan, saat kobaran api membesar, para karyawan sudah dievakuasi di titik kumpul. Mereka kemudian diminta keluar dari lokasi pabrik di timur proyek RSUD baru di Jalan Profesor HAMKA itu.
“Penyebab kekabaran belum diketahui. Yang jelas, kami lebih fokus menyelamatkan seluruh karyawan yang bekerja saat itu," ujar legislator dari Partai Nasdem itu.
Informasinya, percikan api diketahui dari bagian selatan pabrik kayu. Api dengan cepat membakar tumpukan kayu kering, apalagi ada Angin Gending yang bertiup kencang. Sebuah mobil PMK milik Pemkot Probolinggo dibantu mobil penyiraman taman milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo terlihat hilir mudik. Proses pemadaman juga melibatkan sebuah mobil PMK milik Pemkab Probolinggo dan sebuah PMK milik perusahaan swasta di Probolinggo.
Besarnya kobaran api sampai dirasakan warga yang tinggal di permukiman di seberang jalan di depan pabrik Grapari. Hawa panas dirasakan warga yang berkerumun di badan Jalan Profesor HAMKA dan di permukiman di seberang jalan.
“Bahkan ada serpihan kayu yang terbakar ditiup angin kencang dan menimpa rumah Pak Hartono dan sebuah bangunan panti asuhan, yang menjadi tetangga saya,” kata Hudri.
Beruntung warga sekitar dengan cepat memadamkam percikan api yang menimpa rumah dan panti asuhan. Mereka membawa air dalam ember hingga menyalurkan air melalui pipa plastik.
Salah seorang pekerja CV Grapari, Ridwan mengaku, dirinya baru pulang dari pabrik. Sesampai di rumahnya di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, ia mendengar pabriknya terbakar.
“Saya langsung naik motor ngebut menuju pabrik. Ternyata pabrik sudah terbakar hebat. Sebelumnya saya sempat bekerja merapikan tumpukan kayu,” kata Ridwan.