Pabrik Gula Blora dapat Jatah 53.000 Ton Raw Sugar
Pabrik Gula (PG) Blora PT GMM-Bulog pada musim giling 2022 ini, mendapat jatah kuota impor raw sugar sebesar 53.000 ton. Raw sugar kemudian diolah menjadi gula kristal putih. Jumlah ini, tidak berubah dari 2021 lalu. Dengan jumlah kuota impor yang sama.
Direktur Operasional PT GMM-Bulog, Krisna Murtiyanto menyampaikan, jatah kuota impor ini merupakan penugasan dari pemerintah untuk menambah stok gula nasional. Komoditas tersebut didatangkan langsung dari Thailand.
Minggu kemarin, kata dia, proses masuk ke PT GMM baru selesai. Pemuatan dari kapal menunjuk pabrik, membutuhkan waktu sekira 15 hari. “Kemarin kami mulai menggiling Raw Sugar untuk menjadi gula kristal putih,” jelasnya, Jumat 15 April 2022.
Hanya saja, lanjut Kris, selama Ramadan sampai hari Raya Idul Fitri, PG Blora tidak diperkenankan menjual gula kepada masyarakat umum. Masih melayani Bulog pusat untuk didistribusikan.
Diprediksi, pelayanan penjualan kepada masyarakat umum, baru bisa dilakukan usai lebaran. “Melalui distributor yang biasa mengambil gula dari GMM,” ungkap Pria berkacamata ini
Lebih lanjut, dia menyampaikan, kontribusi petani tebu di Blora pada tahun 2021 cukup banyak kepada PT GMM-Bulog. Meskipun tebu dari Blora menjadi rebutan sejumlah PG baik di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur.
“Sekira 296.000 ton atau setara 5000 ha tebu yang dijual kepada PT GMM-Bulog, untuk bahan pembuatan gula,” jelasnya.
Sementara, untuk musim giling tahun 2022 ini, dia belum bisa memastikan. Pihaknya berharap kontribusi petani Blora tahun ini bisa lebih tinggi.
Untuk persiapan giling, PT GMM-Bulig telah selesai melakukan perbaikan mesin supaya lebih optimal. Seperti biasa, dilakukan perbaikan untuk persiapan giling tahun berikutnya.
“Tahun 2022 kami sudah persiapkan perbaikan sebaik mungkin. Termasuk personil juga sudah dipersiapkan, untuk melayani petani. Baik dari Blora sendiri maupun dari tetangga kabupaten, yang ingin menjual tebunya ke PT GMM-Bulog,” tandasnya.