Pabrik Gula Assembagoes Terapkan Bagi Hasil dengan Petani Tebu
Terobosan baru dilakukan Pabrik Gula (PG) Assembagoes di Situbondo, Jawa Timur. Pabrik tersebut menerapkan bagi hasil dengan presentasi lebih tinggi, untuk membeli tebu milik petani.
General Manajer PG Assembagoes Situbondo Mulyono menyebut, sistem bagi hasil (SBH) sebesar 70 persen bagi petani dan 30 persen bagi pabrik gula. Menurutnya, SBH ini meningkat dibandingkan musim giling tahun lalu. Sebesar 66 persen untuk petani, dan 34 persen untuk pabrik gula.
Harga tebu dalam sistem beli putus rata-rata dihargai rata Rp63.000 per kuintal. Namun kualitas rendemen dalam tebu juga mempengaruhi harga beli tebu.
Sementara, harga gula lelang sendiri mengalami peningkatan. Tahun ini, harga gula sebesar Rp12.000 per kilogram, sedangkan tahun sebelumnya Rp11.500 per kilogram.
"Menurut kami ini lompatan yang luar biasa, karena tahun lalu harga gula pasir yang dilelang dan perolehan petani pada harga Rp11.500, tahun ini naik Rp500 per kilogram," katanya dilansir dari Antara.
Hal lain, menurutnya pembayaran PG kepada petani disebutnya juga mengalami pembenahan. Kini pabrik gula akan membayar pada petani setip minggu sekali, per Rabu. "Tahun ini pembayaran oleh pabrik gula dilaksanakan tiap hari Rabu, atau seminggu satu kali," kata Mulyono.
Pabrik gula milik PTPN XI ini menarget giling tebu sebanyak 5 juta kuintal di tahun ini. Target produksi gula pasir 37.000 ton, dengan target rendemen atau kandungan gula dalam batang tebu mencapai 7,6 persen.