Pabrik Es Balok di Mojokerto Ketiban Berkah Cuaca Panas
Suhu udara dan cuaca terik yang panas belakangan ini, membawa berkah bagi penjual minuman dingin maupun es balok. Pesanan es balok pun mengalami peningkatan yang signifikan.
Hal itu dialami oleh Pabrik es balok yang berlokasi di Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Mojokerto. Pabrik ini memproduksi es batu balok untuk kebutuhan para nelayan dan penjual ikan di pasar.
Cuaca panas ekstrem menyebabkan seperti saat ini banyak pedagang harus berkali-kali membeli es balok karena cepat mencair.
Kepala Produksi Pabrik es balok Ligo Santoso menyebut, setiap harinya mampu menjual 800 hingga 1100 batang es balok dalam sehari. Namun saat ini es balok mampu terjual hingga 1300 batang setiap harinya. Ia menegaskan, peningkatan pesanan es balok ini karena faktor cuaca panas yang melanda.
"Peningkatan sekitar 20-25 persen per hari sementara ini. Kalau musim dingin atau hujan hanya 800 sampai paling mentok 1100 es balok terjual setiap haru. Kalau sekarang bisa 1300," kata Santoso kepada wartawan, Minggu 15 Oktober 2023.
Ribuan batang es balok itu dikirim ke para agen di dua daerah, Sidoarjo dan Pasuruan. Nantinya, para agen itulah yang akan mendistribusikan es balok ke nelayan dan pedagan ikan di pasar.
Pabrik ini berdiri sejak tahun 1980-an. Es balok ini sejatinya bukanlah es untuk konsumsi karena prosesnya yang tidak sesuai standar kebersihan untuk produk makanan dan minuman. Es balok ini ditujukan untuk mengawetkan ikan hasil tangkapan para nelayan.
Setiap harinya, proses produksi di pabrik ini dimulai pada pukul 16.30 WIB. Produksi es balok menggunakan bahan baku air yang diperoleh dari sumur bor.
Sebelum dicetak, air lebih dulu ditampung dalam tangki berukuran besar. Kemudian air disaring untuk menghilangkan kotoran yang mengendap. Tujuannya agar es balok yang dihasilkan memiliki warna bening dan bersih.
Air yang sudah disaring lantas dialirkan melalui pipa besi menuju kran. Di bagian bawah kran air sudah tersusun cetakan es batu yang berbentuk balok panjang.
Air yang sudah dalam cetakan ini kemudian dibekukan dalam mesin pendingin yang ukurannya super besar. Proses pembekuan ini memakan waktu minmal 24 jam. "Cukup lama memang namun sekali produksi bisa menghasilkan 1700 es balok ukuran besar," ujarnya.
Es yang sudah membeku kemudian diangkat untuk dikeluarkan dari cetakannya. Es ini bisa langsung didistribusikan. Proses pendistribusian ini harus cepat karena jika terlalu lama maka es akan cepat mencair. Truk pengangkut es ini juga hanyalah truk biasa tanpa mesin pendingin.
"Setiap pengiriman, es kita tutup pakai plastik. Kita kirim jam 17.00 WIB. Kalau siang tidak mungkin, karena selain panas, arus lalu lintas juga padat. Kita harus kirim cepat," ungkapnya.
Santoso menambahkan, satu batang es balok dijual dengan harga Rp 10 ribu kepada para agen. Di tengah cuaca panas saat ini mampu meraup omzet belasan juta per hari.
"Meski omzet lumayan, tapi dikurangi dengan kebutuhan operasional seperti pekerja, bahan bakar truk, dan lain-lainnya," tandasnya.
Advertisement