Pabrik Baja Asal Cina akan Berdiri di Kendal. Akan Jadi Terbesar se-Asia
Pabrik baja terbesar di Indonesia Krakatau Steel sebentar lagi akan mempunyai pesaing di Indonesia. Sebuah perusahaan baja asal Cina akan membangun pabrik di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pabrik ini rencananya akan menanamkan investasinya sebesar USD 2,54 Miliar. Mereka mengklaim, pabrik yang bakal mereka dirikan ini, akan menjadi pabrik baja terbesar di se- Asia.
"Pabrik itu rencananya yang terbesar di Asia karena mampu menyerap 6.000 hingga 10.000 tenaga kerja," kata Bupati Kendal Mirna Annisa kepada Antara di Beijing, Rabu, 25 Juli.
Mirna juga mendapat jaminan dari pihak Hebei Bishi Steel Group--nama perusahaan yang akan mendirikan pabriknya di Kendal Jawa Tengah, bahwa mereka akan menyerap tenaga lokal sekitar daerah dan bukan tenaga kerja dari Cina.
Pabrik ini rencananya akan mulai beroperasi 2019 atau paling tidak 2020. Dalam menginvestasikan dananya di Kendal, perusahaan yang berkedudukan di Tangshan, Provinsi Hebei, itu menggandeng mitranya di Indonesia, PT Seafer Kawasan Industri, yang telah menyediakan lahan seluas 700 hektare di Kecamatan Patebon.
Untuk tahap pertama akan dibangun pabrik baja berkapasitas tiga juta ton, batu bara panas (coking coal) berkapasitas 2,4 juta ton, pembangkit listrik berkapasitas 270 MW, dan fasilitas pendukung dermaga dengan kapasitas 100 DWT.
"Yang tahap kedua nanti akan dibangun infrastruktur penunjang, seperti pelabuhan dan jalan sehingga kalau dijumlahkan secara keseluruhan nilai investasinya mencapai Rp.42 triliun," ujar Bupati.
Menurut dia, Hebei Bishi Steel Group akan membangun pelabuhan tersendiri dan berbeda dengan pelabuhan yang akan dibangun oleh PT Pelindo bersama mitranya dari Singapura dan Cina di Kendal.
Penandatanganan keja sama antara Hebei Bishi Steel Group dan PT Seafer Kawasan Indsutri dilakukan di Beidahe, Provinsi Hebei, Senin 23 Juli, dengan disaksikan Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, dan Bupati Mirna.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jateng, Prasetyo Aribowo, mengatakan bahwa perusahaan tersebut secara otomatis mendapatkan insentif berupa pembebasan pajak penghasilan untuk kategori badan usaha.
"Sesuai PP 24/2018, industri strategis, seperti baja, dengan nilai investasi sebesar itu secara otomatis mendapatkan tax holiday selama 20 tahun," ujarnya.
Masuknya investasi dari Hebei Bishi Steel Group itu, lanjut dia, mendongkrak nilai investasi asing asal Cina di Jateng. Sebelumnya investasi Cina di Jateng baru mencapai 85 juta dolar AS atau satu persen dari seluruh investasi asing. China juga menduduki peringkat kedelapan negara yang melakukan investasi di Jateng. Jepang, Korea Selatan, Singapura, Inggris, dan Malaysia merupakan negara terbesar yang berinvestasi di Jateng.
"Dengan masuknya Bishi ini, maka investasi Cina di Jateng kini sudah mencapai 15 persen," kata Prasetyo yang turut mendampingi Wagub Jateng dalam kunjungan kerja ke China itu. (ant)