Oximeter Dibutuhkan untuk Hitung Saturasi Oksigen
Oximeter menjadi satu benda yang dianjurkan dimiliki pasien Covid-19. Terlebih mereka yang menjalani isolasi mandiri di rumah karena termasuk pasien Covid-19 yang tidak bergejala dan gejala ringan. Oximeter adalah sebuah benda yang berfungsi untuk mengukur saturasi oksigen atau atau kadar oksigen dalam darah.
Mungkin beberapa orang awam akan merasa asing dengan alat tersebut, berikut rangkuman ulasan mengenai Oximeter. Dalam kadar oksigen di tubuh secara normal umumnya berkisar antara 95-100 persen. Bila, kadar oksigen seseorang di bawah 90 persen, maka kadar oksigen tersemuk dalam kategori rendah dan harus segera mandapat pertelongonan medis.
Fungsi Oximeter
Salah satu kondisi yang amat genting pada pasien covid-19 yang sering terjadi ialah ketika level oksigen dalam darahnya sudah sangat rendah dan mengalami sesak nafas, untuk itu dibutuhkan alat oximeter guna mendeteksinya. Berikut ini fungsinya:
1. Mendeteksi Silent hypoxia
Silent hypoxia juga biasa dikenal dnegan happy hypoxia, yakni sebuah kondisi yang di definisikan dengan turunnya kadar oksigen pada sel dan jaringan, gejala happy hypoxia sering ditandai dengan adanya perubahan warna kulit menjadi kebiruan, batuk, peningkatan denyut nadi, sesak nafas atau tersengal, merasakan sakit kepala luar biasa.
Yang sering terjadi pada pasien Covid-19 di rumah sakit khususnya di Indonesia ialah, pasien banyak yang datang dengan kadar oksigen jauh dari batas normal seperti 95-100, namun kebanyakan yang datang malah dibawah 92 bahkan ada yang 60 saja.
2. Memantau Pasien Isoman
Kasus terinfeksi virus covid-19 semakin mengalami kenaikan hingga menyebabkan seluruh sarana kesehatan menjadi penuh dan tak bisa menampung pasien, sehingga beberapa harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Untuk itu beberapa pasien yang menjalani Isoman harus memiliki alat oximeter yang berguna untuk mendeteksi saturasi oksigen dalam tubuhnya.
Tujuannya juga beragam, tak hanya untuk memantau secara berkala mengenai kadar oksigen dalam tubuh pasien tetapi juga menjadi sarana siaga bila ada anggota keluarga yang mungkin mneunjukkan gejala datangnya Silent hypoxia tersebut.
3. Mengetahui Kadar Oksigen Pasien
Pada tubuh orang sehat, rata-rata memiliki kadar oksigen di rentang 100-95. Jika saturasi oksigen dalam tubuh memasuki angka 94-93 maka harus segera menghubungi pertugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.
Beberapa pasien yang masih bernafas, biasanya akan diberikan pertolongan pertama dengan terapi oksigen, sedangkan untuk beberapa kasus yang lebih parah akan terjadi penurunan kesadaran dan sesak nafas, dan pada fase tersebut orang harus diajukan untuk menggunakan ventilator.
Cara Pemakaian Oximeter
Alat Oximeter berbentuk seperti klip yang penggunaannya dijepitkan pada jari atau daun telinga. Alat tersebut menggunakan cahaya sebagai pendeteksi oksigen dalam tubuh pasien. Dalam beberapa kasus, pasien pengguna oximeter ialah mereka yang memiliki penyakit seperti anemia, asma, kanker paru-paru, dan gagal jantung. Berikut ini cara pemakaiannya:
1. Pastikan posisi jari berada tepat di antara capit oximeter, hal itu sangat penting dilakukan agar sinar atau cahaya oximeter bisa bekerja dengan benar guna mengukur kadar oksigen secara maksimal dalam tubuh pasien.
2. Ketika menggunakan alat oximeter di jari, pastikan tidak sedang menggunakan cat kuku atau pewarna lainnya, karena hal tersebut akan mengganggu kinerja oximeter.
3. Hindari cahaya berlebihan karena akan mempengaruhi kinerja dari oximeter.
4. Usahan untuk tidak banyak bergerak kaetika menggunakan oximeter agar kinerja alat tersebut menjadi akurat.
Cara Ukur Saturasi Oksigen
Analisis gas darah ialah metode pengukuran saturasi oksigen yang dilakukan dengan cara mengambil sampel darah dari pembuluh darah arteri. hasil analisis gas tersebut sangat akurat, karena pengukurannya dilakukan di rumah sakit yang dibantu oleh tenaga medis profesional.
Atau bisa dilakukan dengan cara melihat kadar saturasi oksigen (SpO2) dan PRbpm pada pulse oximeter. Apabila tingkat SpO2 95 persen maka termasuk dalam kategori normal, akan tetapi bila di bawah 90 persen maka harus segera dilarikan ke klinik kesehatan untuk melakukan pemeriksaan berlanjut.
Kategori Saturasi Oksigen rendah
Berikut ialah kriteria nilai saturasi oksigen rendah atau di bawah normal tubuh:
a. Analisis gas darah (PaO2) di bawah 80 mmHg
b. Oximeter (SpO2) berada di bawah 94 persen
Kendati demikian, biasanya orang yang mengakami oksigen rendah juga tak bisa merasakan gejala apapun, kondisi tersebut disebut dengan happy hypoxia yang biasanya banyak dialami oleh pasien covid-19.Meskipun begitu, gejala hypoxia dapat mengganggu kinerja organ dan jaringan tubuh, jika dibiarkan bisa meneybabkan kerusakan pada organ vital, seperti jantung, otak, dan ginjal atau berisiko menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi tubuh.
Kategori saturasi oksigen tinggi
Sedangkan pada orang yang sehat, kadar saturasi oksigennya terkadang bisa tinggi. Namun pada umumnya, kondisi saturasi oksigen tinggi lebih sering ditemukan pada orang yang mendapat terapi oksigen, baik dengan menggunakan bantuan selang atau masker oksigen maupun pada pasien yang mendapatkan bantuan pernapasan lewat mesin ventilator.
Untuk mendeteksi saturasi oksigen yang terlalu tinggi, hal tersebut hanya dilakukan dengan menggunakan bantuan pemeriksaan analisis gas darah, yakni dengan hasil PaO2 di atas 120mmHg.
Kategori Saturasi Oksigen Normal
Berikut merupakan nilai pada saturasi oksigen normal pada orang dengan kondisi paru-paru yang sehat atau tidak memiliki kondisi medis tertentu:
a. Analisis gas darah (PaO2): 80-100 mmHg
b. Oximeter (SpO2): 95-100 persen
Sementara itu, orang yang memang memiliki penyakit paru-paru, seperti PPOK tentu nilai saturasi oksigen normalnya bisa mengalami perbedaan, bergantung pada kondisi serta penyakit yang dideritanya. Misalnya, orang dengan PPOK berat memungkinkan akan diminta oleh tenaga medis untuk mempertahankan saturasi oksigen normalnya pada nilai SpO2 88-92 persen.
Dengan melonjaknya kasus covid-19 di tanah air, menjadikan pula kesulitan untuk bisa mendapatkan bantuan tabung gas dan juga rumah sakit yang sudah tidak mampu menampung ledakan pasien, sehingga membuat beberapa orang harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Oximeter ini akan membantu memantau pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri. Namun harga Oximeter ini sudah menyentuh harga Rp1 juta.