Overload, RSUD Sidoarjo Tolak Pasien Rujukan dari RS Lain
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo terpaksa harus mengeluarkan kebijakan menolak kedatangan pasien positif terpapar virus corona atau Covid-19 dari rumah sakit (RS) rujukan lain.
Direktur Utama RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan menyampaikan, kebijakan itu diambil karena kondisi RS yang saat ini sudah kelebihan kapasitas.
"Memang kondisi kita sedang overload, bed (isolasi) kita tambah dari 175 iadi 225 sekarang sudah terisi 223 (99 persen). Sekarang di IGD masih ada 18 pasien yang belum mendapat kamar. Sehingga, langkah terbaik saat ini ya ditutup dulu," kata Atok kepada Ngopibareng.id, Minggu 3 Januari 2020 petang.
Atok mengatakan, penutupan penerimaan pasien rujukan itu sementara diuji coba sampai hari ini, apabila kondisi RSUD Sidoarjo masih overload maka penutupan akan diperpanjang.
Ia mengaku, dalam beberapa hari terakhir ini memang cukup banyak pasien Covid-19 yang datang. Tak hanya dari Sidoarjo, beberapa pasien juga datang dari daerah. Terbaru Kota Batu, Mojokerto, bahkan Blora yang ingin merujuk namun ditolak.
"Memang untuk pasien rujukan kita tolak, tapi kalau ada pasien yang datang mau periksa tentu kita tidak bisa menolak. Kita akan melihat kondisi kalau (pasien non Covid-19) masih bisa rawat jalan maka akan kita sarankan itu dan beri obat. Sebab, sekarang banyak pasien yang sudah ada pneumoni yang butuh perawatan," ujarnya.
Atok mengatakan, dalam waktu dekat ini sangat sulit apabila harus menambah bed. Sebab, apabila bed terpenuhi jika sumber daya manusia (SDM) kurang akan kewalahan.
Sebagai antisipasi, ia menyampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo telah menunjuk hotel yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan.