Overload, Pemkot Surabaya akan Tambah Panti Wreda di Sonokwijenan
Pemkot Surabaya akan menyiapkan panti wreda baru di kawasan Sonokwijenan, Kecamatan Sukomanunggal Surabaya. Panti wreda ini ditujukan untuk merawat warga lanjut usia (lansia) yang hidup sebatang kara atau berasal dari keluarga miskin.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, hal ini dilakukan karena kapasitas Griya Wredha Jambangan Surabaya sudah overload. Rencana panti wreda baru tersebut akan siap di tahun 2023 mendatang.
"Saat ini memang kita masih pakai tempat sementara di UPTD Kalijudan. Nanti pada tahun 2023 kita pindahkan ke Sonokwijenan," katanya Minggu, 27 November 2022.
Ia menjelaskan, bahwa perbaikan di Panti Wredha Sonokwijenan membutuhkan upaya yang besar. Sebab, dahulu tempat tersebut merupakan gedung sekolah yang belum dilengkapi kamar mandi pada setiap ruangan kelasnya.
"Sehingga nanti di tahun 2023 dianggarkan teman-teman Dinas Cipta Karya untuk perbaikan total di Sonokwijenan. Makanya untuk sementara waktu kita rawat sebagian Lansia di UPTD Kalijudan," jelasnya.
Menurut Anna, lansia yang sekarang ini dirawat dan tinggal sementara di UPTD Kalijudan adalah mereka yang mandiri. Artinya, para lansia itu bisa makan, mandi, ibadah maupun melakukan aktivitas secara mandiri.
Anna juga mengungkapkan, saat ini Griya Wredha Jambangan dihuni sebanyak 185 lansia. Padahal untuk normalnya di tempat tersebut, kapasitasnya diisi 160 tempat tidur.
Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya kemudian menambah lokasi panti wreda di Sonokwijenan. "Kami mengembangkan itu. Karena mohon maaf, kalau ada yang harus kami rawat, ya kami rawat, karena kasihan para orang tua itu," tuturnya.
Pihaknya pun ingin membuka hati dan nurani masyarakat agar tidak serta merta menyerahkan orang tua mereka yang sudah lansia ke panti wreda. Jika faktor ekonomi menjadi alasan, Pemkot Surabaya memastikan siap untuk memberikan intervensi kepada anak atau keluarganya.
"Saya mengharapkan juga kepedulian anak-anak. Karena sekarang ini semakin banyak kami menerima surat permohonan yang sudah disertai surat pernyataan dari anak bersedia orang tuanya dirawat," terang Anna.
Anna menyatakan, panti sosial Griya Wredha seharusnya dikhususkan bagi Lansia miskin terlantar dan tidak memiliki keluarga. Namun, tetap saja masih ada pengajuan untuk tinggal di Griya Wredha meski lansia itu masih memiliki anak dan keluarga.
Untuk itu pihaknya, melakukan pendekatan terlebih dahulu bila ditemukan kasus demikian. Untuk diketahui, beberapa waktu lalu Anna mengungkapkan, puluhan anak di Surabaya mengirim surat permohonan agar orang tuanya dirawat di Panti Wredha. Padahal masih memiliki anak dan keluarga.
Advertisement