Autopsi Mayat di Sungai, Polisi Belum Pastikan Korban Tenggelam
Hasil autopsi mayat di sungai atas nama Hendrik Irwanto sudah keluar. Namun pihak kepolisian belum berani menyimpulkan korban 55 tahun itu meninggal karena tenggelam atau penyebab lain. Untuk memastikan itu, polisi kini masih melakukan penyelidikan secara intensif terhadap warga Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi.
“Kita belum bisa menentukan kesimpulan. Karena kita masih dalam lidik,” jelas Kapolsek Cluring, AKP Agus Priyono, Sabtu, 8 Januari 2022.
Dia menjelaskan, penyidik belum berani memastikan apakah korban yang ditemukan tewas di tepi sungai dalam kondisi telanjang itu murni tercebur di sungai atau terjadi tindak pidana sebelumnya. Untuk mengambil kesimpulan ini, menurutnya perlu penyelidikan yang lebih mendalam lagi.
Saat ini, menurut mantan Kanit Renakta Satreskrim Polresta Banyuwangi ini, sudah menemukan barang-barang milik korban. Barang-barang itu berupa pakaian korban, dompet, dan sepeda motor Honda Scoopy warna coklat muda dengan nomor polisi P5907XJ.
“Kendaraan korban sudah ditemukan tadi malam di tepi sungai, timur pemandian Atlanta, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng,” bebernya.
Lokasi penemuan barang milik korban ini, lanjutnya, berada cukup jauh dari lokasi mayat korban ditemukan. Jaraknya kurang lebih sekitar 4 km ke arah hulu sungai dari tempat penemuan mayat korban.
“Sudah kita cek, tidak ada barang-barangnya yang hilang,” jelasnya.
Ditanya mengenai orang terakhir yang bertemu atau bersama korban? Agus Priyono mengaku belum mengetahuinya. Namun berdasarkan keterangan istrinya, saat meninggalkan rumah korban pamit kepada istrinya untuk bertemu seorang temannya.
“Yang bersangkutan sebelum pergi pamit ke istrinya mau ke rumah temannya yang di Dusun Kanigoro, Desa Kebaman, Kecamatan Srono,” jelasnya.
Untuk diketahui, Hendrik Irwanto ditemukan di tepi Sungai Pandan, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jumat, 7 Januari 2022. Saat ditemukan pria ini dalam kondisi telanjang. Kepala korban terlihat darah yang masiih tampak segar. Saat pertama kali ditemukan, tak ada identitas apa pun pada diri korban.
Mayat korban kemudian dibawa ke RSUD Genteng. Setelah diketahui identitasnya keluarga meminta mayat korban diautopsi. Sehingga akhirnya korban dipindahkan ke RSUD Blambangan untuk menjalani otopsi.
Hasil autopsi yang dilakukan di RSUD Blambangan, Banyuwangi, korban dipastikan meninggal dunia karena adanya pendarahan di bawah selaput otak. Selain itu ada air yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Autopsi pada korban dilakukan pada Sabtu pagi.
Advertisement