Ote-ote Hitam Khas Porong, Sidoarjo Gurihnya Nendang di Lidah
Kuliner ote-ote atau nama lainnya 'weci' alias bakwan sayur, menjadi salah satu gorengan yang digemari. Ada ote-ote unik di Sidoarjo. Namanya, ote-ote black charcoal (arang hitam). Sesuai namanya, ote-ote khas Kecamatan Porong, Sidoarjo ini, berwarna hitam persis seperti ote-ote hangus atau gosong.
Tapi, jangan khawatir, meskipun tampilan berwarna hitam pekat seperti makanan gosong, rasa gurih ote-ote ini nendang di lidah. Bahkan, Anda akan merasa kurang jika hanya mencicipi satu ote-ote.
Adi Setiono dan Istina adalah pasangan suami istri pencetus ote-ote hitam. Awalnya, mereka menjual ote-ote berisi sayur original pada umumnya. Seiring berjalan waktu, mereka ingin tampil beda dengan membuat menu kekinian yang unik.
"Awalnya original lalu kita coba ote-ote kekinian, out of the box. Kita coba warna hitam. Hitamnya dari bubuk charcoal herbal yang berasal dari bambu kayu tapi semua aman untuk makanan," ujar Adi, Senin, 24 Oktober 2022.
Warna hitam ote-ote tersebut didapat dari arang hitam atau disebut dengan bubuk charcoal. Bubuk charcoal merupakan pewarna hitam alami atau karbon yang dihasilkan dari tempurung kelapa sawit tua, bambu, atau serbuk kayu, dan telah melalui proses pengaktifan guna meningkatkan daya serapnya.
"Hitamnya dari bubuk charcoal herbal dari bambu kayu tapi semua aman untuk makanan," jelasnya ketika di temui di lapak sederhana yang berlokasi di Jalan Bhayangkari, Porong Sidoarjo.
Komposisi ote-ote hitam ini terdiri dari tumis jamur tiram dan ayam suwir, irisan daun bawang, cabe, dan topping. Tergantung dari permintaan konsumen, ada topping udang dan ayam suwir.
Adi mengungkap, camilan ote-ote hitam ini mampu meningkatkan omset bulanan. Biasanya, per hari, Adi mampu menghabiskan jamur tiram sebanyak 5 kilogram. Ditambah isian varian ote-ote hitam yang menghabiskan 7 kilogram jamur tiram tiap hari.
"Kalau weekend bisa sampai 10 kilogram. Alhamdulillah penjualan meningkat," ucapnya penuh syukur.
Untuk menikmati gorengan berwarna hitam ini, cukup merogoh kantong Rp 15.000 untuk isi 6 biji ote-ote ukuran kecil. Harga Rp 23.000 berisi empat ote-ote berukuran sedang, dan harga Rp 20.000 berisi dua ote-ote berukuran besar.
Evelyn, salah seorang pengunjung mengatakan, gorengan ote-ote warna hitam tapi rasanya tidak gosong. Bahkan, ia menikmati gurihnya gorengan ini hingga ketagihan
"Awalnya penasaran tapi sempat ragu juga, dan ternyata warna hitamnya aman dimakan. Rasanya enak, gurih meskipun hitam tapi gak terasa gosong sama sekali," katanya.
Hal serupa juga dikatakan Hendra. Keunikan kuliner di sini membuat Hendra sering membawakan gorengan sebagai oleh-oleh ketika pulang ke kampung halamannya di Kediri. Menurutnya rasa dan harga sangat sesuai.
"Enak sekali ote-ote di sini, isinya beda ada ayam jamur jadi tidak seperti ote-ote lainnya. Apalagi kalau dimakan pas hujan, hangat-hangat sedap sambil ngopi, mantap lah pokoknya," tuturnya.