Otak Pembunuhan Bos Pelayaran Ternyata Karyawannya Sendiri
Ternyata, otak pembunuhan bos perusahaan pelayaran bernama Sugiarto, 51 tahun, adalah karyawannya sendiri yang bernama Nur Lutfiah, 34 tahun.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengungkap karyawati bernama Nur Luthfiah itu sebagai otak pelaku penembakan terhadap bos pelayaran Sugiarto, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis siang 13 Agustus 2020.
"Tersangka atas nama NL, karyawan swata di PT Dwiputra Tirta Jaya, yang mana perusahaan ini milik korban. Yang bersangkutan bekerja sejak 2012, sebagai admin keuangan," ujar Nana di Jakarta, Senin.
Nana membeberkan sejumlah motif yang menyulut Nur Luthfiah melakukan pembunuhan keji tersebut.
Yang pertama, penembakan tersebut atas dasar sakit hati akibat pelaku sering dimarahi. Nur Luthfiah juga sering mendapat ancaman dan pelecehan seksual di tempat kerja.
"Ada beberapa pernyataan dari korban yang dianggap melecehkan selama ini. Sering diajak untuk bersetubuh," ujar Nana.
Selanjutnya, Nur Luthfiah sebagai karyawan administrasi keuangan sering merasa ketakutan, akibat penggelapan uang pajak perusahaan.
"Pajak-pajak ini tidak semua disetor ke kantor pajak, ada indikasi menggelapkan uang tersebut. Ada beberapa kali teguran dari kantor pajak Jakarta Utara ke perusahaan tersebut," ujar Nana.
Kemudian Sugiarto yang mengetahui perbuatan tersebut, mengancam akan melaporkan Nur ke polisi. Hal itu menjadi kekhawatiran Nur sehingga nekat membunuh bosnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap 12 pelaku sindikat penembakan terhadap bos pelayaran Sugiarto di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Para tersangka itu, yakni Nur Luthfiah, 34 tahun, Ruhiman, 42, Dikky Mahfud, 50, Syahrul, 58, Rosidi, 52, Mohammad Rivai, 25, Dedi Wahyudi, 45, Ir Arbain Junaedi, 56, Sodikin, 20, Raden Sarmada, 45, Suprayitno, 57, dan Totok Hariyanto, 64 tahun.
Sugiarto tewas ditembak di rumah toko (Ruko) Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 13 Agustus sekitar pukul 12.00 WIB. (ant/asm)
Advertisement