Ormas Terbesar Tak Tertandingi, Hasil Survei LSI soal NU
Fakta kehidupan di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) semakin eksis di tengah masyarakat yang majemuk. Berdasarkan hasil riset yang dikeluarkan lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, NU disebut sebagai ormas terbesar di Indonesia.
Faktanya, hasil survei tersebut menetapkan ormas Nahdlatul Ulama (NU) pada posisi teratas dengan jumlah persentase 49,5 persen.
Survei yang melibatkan sebanyak
1.200 responden ini dilakukan melalui
wawancara secara langsung yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
Dari total responden, komposisi pemilih Muslim sebesar 87,8 persen,
Sedangkan pemilih minoritas 12,2 persen. Sedangkan margin of error atau tingkat kesalahan survei ini berjumlah pada kisaran 2,9 persen.
Ormas Muhammadiyah yang
lebih dulu lahir daripada NU, harus puas berada pada peringkat kedua dengan memiliki jumlah persentase yang sangat jauh bila dibandingkan dengan NU, yakni berjumlah 4,3% saja.
Hadil survei dilakukan pada 18-25 Februari 2019, beredar kembali di media social sejak Jumat 12 Maret 2021.
Di urutan ketiga diduduki oleh
gabungan ormas Islam lain yang berjumlah 1,3 persen, mengalahkan dua ormas yaitu Persatuan Alumni 212 (PA 212) yang berjumlah 0,7 persen dan diikuti ormas FPI yang berjumlah 0,4 persen.
Adapun hal yang menarik dicermati
adalah banyaknya orang yang tidak merasa bagian dari ormas yang jumlahnya mencapai 35 persen mengalahkan ormas-ormas Islam selain NU.
Survei LSI ini membuktikan, saat ini NU bukan hanya sebagai pemilik ormas terbesar dalam skala nasional saja.
Namun juga membuktikan bahwa NU adalah ormas terbesar di dunia.
Jika saat ini total seluruh penduduk Indonesia berjumlah kurang lebih 250 juta penduduk dengan jumlah penduduk muslim yang berkisar 87 persen.
Maka NU dengan persentase 49,5 persen yang dimiliki, memiliki basis massa yang berjumlah kurang lebih 108 juta orang.
Rilis survei LSI Denny JA, sebelumnya dilakukan pada 29 February 2020.
Pelan tapi pasti, NU yang sebentar lagi
memasuki usia seratus tahun bukan hanya akan menghijaukan Indonesia saja, namun juga dunia.
"Jayalah NU, majulah Indonesia," Kara seorang professional much berlatar belakang santrisantri di PPM Aswaja.