Orkestra G20 Borobudur Suarakan Harmoni dan Perdamaian Dunia
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) suarakan harmoni perdamaian melalui pagelaran musik Orkestra G20 (G20 Orchestra) Borobudur. Sebagai salah satu sajian seni budaya presidensi G20 bidang Kebudayaan.
Keberagaman Orkestra G20 ini menjadi media promosi nilai-nilai harmoni dan keselarasan melalui kolaborasi negara G20 dalam sektor budaya. Pagelaran Orkestra G20 ini berlangsung di area Aksobya halaman Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah Selasa 13 September 2022.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan penampilan orkestra ini bukti nyata bahwa kolaborasi dalam budaya adalah sesuatu yang dapat dicapai negara-negara anggota G20.
“Orkestra G20 terdiri atas 70 orang musisi dari negara G20, berhasil mengilustrasikan harmonisasi dalam kerja sama antar negara dalam menghasilkan sebuah simfoni yang merdu, yang mengartikan kolaborasi budaya adalah sesuatu hal yang tidak mustahil dilakukan,” ujar Nadiem.
Digawangi para musisi dengan berbagai latar belakang budaya, menjadikan keberadaan Orkestra G20 makin istimewa. “Nilai-nilai yang disuarakan melalui G20 Orchestra antara lain: bhinneka tunggal ika (unity in diversity), kesetaraan gender (gender diversity), gerakan anti-kekerasan, dukungan dan pemberdayaan penyandang disabilitas, dan persatuan negara-negara G20 dengan semangat "Recover Together, Recover Stronger," ujar Nadiem.
“Maka penampilan Orkestra G20 tidak hanya indah untuk didengarkan, namun juga indah untuk dihayati keberadaannya, karena sarat dengan nilai-nilai keberagaman yang ternyata dapat berpadu harmonis dalam suatu irama,” puji Menteri Nadiem.
Pianis dan komposer kelas dunia, Ananda Sukarlan sebagai pemimpin dari Orkestra G20 menyebut
pagelaran ini sebagai pertunjukan orkestra teristimewa di dunia. “Ini adalah orkes dengan diversitas yang paling besar di dunia terdiri atas musisi dari negara-negara anggota G20 dengan berbagai latar belakang budaya. Keberagaman adalah isu yang paling penting, dalam Orkestra G20,” tegasnya.
Usai pertunjukan, Nadiem menyerahkan baton konduktor kepada Menteri Kebudayaan, India, Shri Arjun Ram Meghwal sebagai simbolisasi penyerahan presidensi dari Indonesia kepada India untuk G20 tahun depan.
Orkestra G-20 Borobudur ini dipimpin oleh konduktor Eunice Tong dengan pengawasan dari pianis terkemuka Indonesia, Ananda Sukarlan. Penampilannys mengundang decak kagum. Tak satupun undangan yang beranjak dari tempat duduknya sebelum pagelaran tuntas.