Orkes Keroncong Guyub Rukun, 18 Tahun Hibur Pengunjung RS Haji Surabaya
Lagu-lagu berirama keroncong yang dibawakan oleh musisi OK Guyub Rukun, terdengar sayup-sayup memecah kesunyian di Rumah Sakit Haji (RSH) Surabaya.
OK Guyub Rukun menyapa pengunjung RS dengan beberapa lagu terbaik tempo dulu, Jembatan Merah, Bengawan Solo, Walang Kekek, Suket Teki, Kucari Jalan Terbaik, Desember Kelabu yang dibawakan dengan penuh perasaan.
Sudah satu jam lebih mereka tampil, tetapi kursi di depan pangggung masih melompong, belum ada pengunjung RS yang nonton. Pengunjung yang berlalu-lalang menuju poli dan ruang perawatan RS Haji, belum ada yang menyapa, membiarkan musisi keroncong itu bermain musik sendiri.
Tapi OK "Guyub Rukun" pimpinan Cak Mulyadi ini tetap setia menghibur pengunjung RS Haji meski sepi penonton.
Menggunakan alat musik mnimalis dan sederhana, tetapi enak didengar. Karena alat musik tersebut dimainkan oleh pekerja seni yang mumpuni, tidak sekadar bisa.
"Sudah ada 15 tahun saya bersama OK Guyub Rukun manggung di RS Haji Surabaya sambil mengajak pengunjung "Nyantri" menyanyi sambil antri," kata Cak Mulyadi, sambil nglesot di belakang panggung. Setelah menyelesaikan sesi pertama.
Panggung OK Guyub Rukun ini berada di areal Poli lantai satu RS, tak jauh dari kantin dan tempat berlalu lalang pengunjung yang akan berobat, pun mengunjungi keluarga yang sedang rawat inap.
Cak Mul menyampaikan, teman-temannya yang ikut menghibur pengunjung RS Haji tergolong seniman tulen yang ikhlas. Artinya meski honor yang diterima sak seberapa tapi tetap eksis. "Semua ini saya lakukan sebatas upaya melestarikan lagu-lagu keroncong yang semakin terpinggirkan. "Kalau bukan kita sendiri yang melestarikan kesenian asli Indonesia, siapa lagi," ujarnya.
Cak Mul yang merangkap Ketua Paguyuban Artis Keroncong Republik Indonesia (POMARI) menyayangkan para pemimpin dan tokoh bangsa yang berorasi tentang nasionalisme, dan kebudayaan, tapi hanya sebatas retorika. Faktanya kurang peduli terhadap kebudayaan bangsa sendiri, termasuk musik keroncong. "Contone gebyar HUT Kota Surabaya, orkes keroncong gak tahu disenggol, malah nekakno band teko Jakarta sing ngentekno biayae ratusan juta (Orkes Keroncong tidak pernah dilibatkan, malah mendatangkan band daari Jakarta yang menghabiskan biaya ratusan juta)," kata Cak Mul bernada protes.
Bicara soal manggung di RS Haji Surabaya, niatnya ingin menghibur pengunjung dan para medis. Karena itu ia berterimakasih kepada direksi RS Haji Surabaya yang memberinya tempat dan membuatkan panggung yang cukup baik sehingga terlindung dari panas dan hujan. Dulu hanya berupa tenda biasa, sekarang cukup baik lengkap dengan kursi untuk penonton.
Ditanya soal honor yang diterima selama menghibur pengunjung RS Haji Surabaya, tidak mau menjawab. "Ngomong liyane ae, aku nelongso nek ditakoni honor (Membicarakan yang lain saja. Saya sedih jika ditanya honor). Tapi alhamdulillah terkadang ada penonton yang bermurah hati, sehingga bisa untuk ngopi," ujar Cak Mul.
Pengunjung yang nonton dikatakan situasional kadang rame kadang sepi. Bahkan petugas medis yang lepas dinas terkadung ikut menyumbang lagu sambil joget tipis tipis.
Personel OK Guyub Rukun, sendiri terdiri dari Sugiri di biola, Sugito pembetot bas, Agung di celo, Sutami mengendalikan cak, Mulyadi pada cuk, dan satu-satunya anggota perempuan sebagai vokalis yaitu Endah.
Endah mencitai musik keroncong sejak remaja dan senang bisa ikut menghibur pengunjung RS Haji bersama OK Guyub Rukun. "Mungkin ada yang malu menyanyikan lagu-lagu keroncong, tapi Endah sebaliknya, ia justru bangga bisa menyanyikan lagu lagu keroncong, karena tidak semua penyanyi bisa melakukannya," ujar Endah yang mengidolakan pencipta lagu Bengawan Solo, alm Gesang.
Beberapa pengunjung dan petugas medis RS Haji Surabaya, saat ditemui ngopibareng.id mengatakan terhibur dengan adanya panggung hiburan OK Keroncong. Bahkan waktu lepas dinas bisa ikut nyanyi bareng bareng.
Advertisement