Orasi Puti Bikin Air Mata Kyai Meleleh
Saat berkunjung ke DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur, calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno benar-benar menunjukkan pesonanya. Tak hanya pesona kecantikannya, namun juga pesona saat berorasi saat memberikan sambutan. Puti benar-benar menunjukkan kharismanya sebagai seorang pemimpin perempuan.
Dengan nada dan intonasi suara yang sangat berwibawa Puti pun memberikan sambutan sekaligus orasi pertamanya di hadapan publik. Pilihan kata yang dipakai Puti pun sangat sangat elegan.
Dalam sambutannya Puti juga menyatakan jika "perjodohannya" dengan Gus Ipul dalam pemilihan gubernur Jawa Timur adalah suratan takdir yang tak bisa dihindari. Perjodohannya dengan Gus Ipul, kata Puti juga pengulangan sejarah masa lalu dimana kakeknya Soekarno bersama dengan KH Hasyim Asyari dan KH Wachid Hasyim dalam merajut kemerdekaan Indonesia.
"Majunya Gus Ipul dengan saya tidak hanya untuk kerja memberikan kemakmuran dan pengabdian untuk Jawa Timur. Tetapi dari Jawa Timur inilah bahwa kita tunjukan kebersamaan sebagai bangsa Indonesia yang nasionalis dan relijius bisa membangun Indonesia lebih maju," ujar Puti.
Nah, saat mengucapkan kalimat ini sejumlah kyai yang sejak awal sudah mewek tak kuasa menahan air matanya jatuh. Misalnya saja Kyai Zainuddin Jazuli, Pengasuh Pondok Pesantren Ploso Kediri. Kyai Jazuli duduk di kursi roda di samping Puti berdiri.
Awalnya Kyai Jazuli dengan seksama menyimak orasi Puti, namun saat Puti menyebut "Dari Jawa Timur inilah bahwa kita tunjukan kebersamaan sebagai bangsa Indonesia yang nasionalis dan relijius bisa membangun Indonesia lebih maju" air mata Kyai Jazuli tak bisa dibendung lagi. Air mata Kyai sepuh ini menetes. Dia pun mengusap air mata dengan sapu tangan putih yang diambil dari kantong saku bajunya.
Tak hanya Kyai Jazuli yang meneteskan airmata, tapi ada juga Kyai Anwar Iskandar, Pengasuh Pondok Pesantren Al Amin Kediri, Jawa Timur. Dengan memakai baju putih, Kyai Anwar Iskandar berdiri di samping kiri Kyai Jazuli. Kyai Iskandar juga menetes airmata pada momen yang hampir bersamaan dengan Kyai Jazuli. Bahkan Kyai Iskandar harus menanggalkan kacamatanya ke atas untuk menyeka air matanya yang sudah menetes. (amr)
Advertisement