Orangtua Meninggal karena Covid-19, Empat Anak Yatim Piatu
Pandemi Covid-19 sangat dirasakan empat bocah yatim piatu, warga Jalan Sunan Bonang, RT 6 RW 14, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Empat bocah itu tinggal bersama neneknya sejak kedua orangtuanya meninggal dunia karena Covid-19.
Mochammad Holili, sang ayah meninggal dunia, 27 Juli 2021 silam. Sementara istri Kholili, Nur Agustin meninggal dunia 21 Februari 2021. Pasutri tersebut meninggalkan empat orang anak. Mereka adalah Alfin Daffa Firmansyah (siswa SMKN 2 Probolinggo), Aghnita Aelia Shahwa (Pesantren Gontor Putri), Amira Aila Varisha (TK ABA 4 Probolinggo), dan Aimar Razka Syahan (3 tahun, belum sekolah).
Kondisi empat bocah yatim piatu itu mendorong Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin untuk mengunjunginya mereka di rumah neneknya, Jalan Sunan Bonang, Kamis, 12 Agustus 2021. Sambil membawa empat paket bantuan, walikota menjanjikan bantuan pendidikan bagi keempat anak yatim piatu itu.
“Kami memastikan dan melihat data masyarakat yang meninggal karena terpapar covid-19 serta memiliki anak sehingga harus menjadi perhatian dari pemerintah terutama untuk keberlangsungan pendidikannya,” kata Habib Hadi, panggilan akrab walikota.
Hari itu, Walikota Hadi Zainal Abidin memang berkeliling door to door ke rumah rumah sejumlah warga yang terdampak pandemi Covid-19, termasuk empat bocah yatim piatu tersebut. Bantuan berupa sembako diserahkan kepada warga di dua kecamatan yakni, Mayangan dan Kanigaran.
Dalam blusukan itu walikota didampingi Kepala Dinas Sosial P2KB Rey Suwigtyo, Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo, Camat Mayangan M. Abbas dan Camat Kanigaran Agus Riyanto serta tenaga kesehatan dari puskesmas setempat.
Sasaran pertama kunjungan walikota adalah Ahmad Faidzin, remaja 16 tahun yang menderita penyakit hernia. Kondisi perekonomian keluarga yang memprihatinkan membuat remaja itu hanya bisa berbaring di tempat tidur.
“Kami juga mengajak tenaga kesehatan untuk mengecek kondisi kesehatannya sehingga Pemerintah Kota dapat segera mengambil tindakan,” kata Habib Hadi.
Selain itu, Habib Hadi juga mengunjungi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat terinfeksi Covid-19 di rumahnya di Jalan HOS Tjokoaminoto Gang Meranggi, Kota Probolinggo.
Perempuan yang bekerja di sebuah pusat peberlanjaan di Jalan dr. Soetomo itu mengaku, tidak mengalami gejala apa pun. Apalagi, di tempat kerjanya, setiap tiga hari sekali digerlar tes swab untuk semua karyawan.
“Pada tanggal 24 Juli lalu, saya dinyatakan positif dan sudah menjalani isoman selama dua minggu. Setelah di-PCR masih tetap positif sehingga harus isoman lagi,” katanya saat ditanya walikota.
“Mudah-mudahan bantuan dari kami ini memberi manfaat dan cepat kembali sehat,” kata Habib Hadi.
Advertisement