Orangtua, Guru Pertama Anak! Renungan Hari Pahlawan Gus Amak
Hari Pahlawan selalu diperingati pada 10 November. Mengenang perjuangan para pahlawan pembela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Kini, siapa sesungguhnya yang layak disebut "Pahlawan"?
Ada yang menyebut, "Kedua orangtua adalah pahlawanku". Ya, memang demikian ketika di antara figur para tokoh ternyata cacat integritas pribadinya. Tak jarang, seorang tokoh menggebu-gebu menganjurkan cinta tanah air dan membela kepentingan bangsa. Tapi, pada akhirnya, ia mudah disuap yang bisa menjadikan dirinya masuk penjara. Kasus korupsi telah merajelala di negeri ini.
Lalu bagaimana soal pendidikan bagi anak-anak kita. Orangtua adalah guru pertama dalam keluarga.
KH Mohammad Nailur Rochman, Ketua Rijalul Ansor Jawa Timur, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Bayt al-Hikmah, Kota Pasuruan, mempunyai pandangan menarik untuk disimak. Berikut penuturan Gus Amak, panggilan akrab Ketua PCNU Kota Pasuruan ini.
Pesan untuk Anakku
Mendidik adalah tugas orang tua, karena Semuanya berawal dari rumah. Pola asuh, ketahanan fisik dan mental, Adab dan Tata Krama semuanya berawal dari rumah.
Guru pertama anak adalah orang tuanya dan sekolah pertama mereka adalah rumah dan lingkungannya. Lembaga pendidikan bukanlah pesulap, bukan ketok magic. Ia hadir untuk membantu, memperbaiki dan menyempurnakan, tetap semuanya berawal dari rumah.
Kebodohan logika adalah musibah, kebodohan etika akan menjadi sumber malapetaka.
Kebodohan logika ditangani dengan pengetahuan, kebodohan etika disembuhkan dengan teladan.
Banyak yang tidak biasa menghormati orang lain, khususnya kepada guru, bukan karena tidak pernah diajari, tapi mereka tidak pernah melihat sikap itu dari orang tuanya. Justru yang sering tampak adalah mereka yang mudah sekali merendahkan guru dari anaknya.
Ilmu bagaikan ratu, perlu merayu-rayu, memperlakukannya dengan halus, santun dan beradab dan bahkan mengemis, baru ilmu mau datang. Itupun belum tentu ia memberikan semuanya kepada kita sampai kita berhasil merebut cintanya.
Ilmu bagaikan air. Sebagaimana air tidak akan mengalir ke tempat yang lebih tinggi, ilmu juga tidak akan mengalir kepada mereka yang merasa tinggi. Jika pendidikan hanya dianggap sebagai proses transaksi, jangan harap ada penghormatan terhadap ilmu dan guru sebagai perantara ilmu.
Wahai anakku, jika ingin ilmu datang kepadamu, merendahlah. Kita yang butuh ilmu, bukan ilmu yang butuh kita.
Selamat Hari Pahlawan Nasional 2023.