Orang yang Anjurkan Bubarkan Koalisi, Dianggap Tak Paham Hukum
Menganggapi seruan dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat agar koalisi partai pengusung masing-masing calon presiden membubarkan diri, anggota Direktorat Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Habiburokhman pun angkat suara.
Dia malah mempertanyakan pemahaman hukum dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik. Kata dia, tak semudah itu membubarkan koalisi partai pengusung karena berkaitan dengan proses pencalonan presiden yang diajukan di Komisi Pemilihan Umum (KPU)
"Ngerti hukum nggak? Koalisi itu tanda tangan resmi Paslon Pilpres di KPU, tahapan Pilpres selesai saat Sumpah Janji Pelantikan Presiden dan Wapres 20 Oktober 2019, jangan malas baca UU dan PKPU. Jangan kau balik dunia, kalau mau keluar kami hormati," kicau Habiburokhman lewat akun Twitter @habiburokhman pada Minggu 9 Juni 2019.
Politisi Partai Gerindra itu menyindir Rachland Nashidik untuk tidak malas membaca undang-undang Pemilu dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU).
Habiburokhman juga meminta agar politisi Partai Demokrat tersebut tidak memutarbalikkan dunia. Dia juga menyebut akan menghormati Partai Demokrat jika ingin keluar dari Koalisi Adil Makmur pengusung Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Sebelumya, Rachland Nashidik mengusulkan Prabowo Subianto membubarkan Koalisi Adil Makmur yang mengusung dirinya bersama Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Sebab Pemilu sudah selesai dengan KPU memenangkan Joko Widodo-Maruf Amin.
Rachland Nashidik mengatakan kalau pun Prabowo-Sandiaga gugat hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK), itu tidak lagi melibatkan partai koalisi. Menurutnya, hal itu sudah menjadi urusan calon presiden dan wakil presiden.
"Pak @prabowo, Pemilu sudah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak melibatkan peran Partai. Saya usul, Anda segera bubarkan Koalisi dalam pertemuan resmi yang terakhir. Andalah pemimpin koalisi, yang mengajak bergabung. Datang tampak muka, pulang tampak punggung," kata Rachland dalam akun twitternya, @RachlanNashidik, Minggu 9 Juni 2019.
Tak hanya menyarankan ke Prabowo, Rachland Nashidik pun turut menyarankan Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo membubarkan Koalisi Indonesia Kerja yang mengusung calon presiden petahana itu berdampingan dengan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin.
"Anjuran yang sama, bubarkan Koalisi, juga saya sampaikan pada Pak @jokowi. Mempertahankan koalisi berarti mempertahankan perkubuan di akar rumput. Artinya mengawetkan permusuhan dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat. Para pemimpin harus mengutamakan keselamatan bangsa," ujarnya.