Satu Keluarga Jadi Korban. Beruntung Satu Cucu Selamat
Salah satu orang tua korban kebakaran rumah kos di Kebalen 2 Nomor 9 Surabaya, Beni (68) mengaku tak menyangka anaknya Yanti (39), tewas dalam peristiwa itu. Beni menuturkan, Yanti tewas bersama suaminya Aan (35) dan dua anak mereka Prabowo (8) juga Sen-sen (6).
Beni tak punya firasat apapun, bahkan ia sempat tak mempercayai informasi soal meninggalnya keempat anggota keluarganya itu. Ia mengaku baru tahu kabar buruk itu Rabu, 30 Mei 2018. Padahal kejadian itu sudah terjadi sejak Selasa, 29 Mei 2018, pukul 14:20 WIB, kemarin.
"Saya juga baru tahu jam 2 pagi tadi ada telepon dari polisi, tapi saya gak langsung percaya," kata Beni.
Beni mengaku trauma bila mendengar kabar buruk yang menimpa anaknya itu. "Saya trauma, sebelumnya juga pernah menerima kabar hoax. Kabar itu bilang menantu saya kecelakaan, tapi ternyata bohongan-bohongan," kata dia.
Namun setelah mendapat telepon dari menantunya di Jakarta, Beni baru mempercayai bila anak, menantu, dan dua cucunya tewas terbakar. Beni mengatakan, sudah dua tahun Yanti tinggal di kamar kos nomor 6 itu. Ia juga mengaku sering berkunjung kesana untuk menengok cucu-cucunya.
"Kamarnya sempit, dibilang baik ke sana juga nggak, sempit," kata dia.
Dari kejadian itu Beni mengaku terpukul, namun ia juga masih bisa merasa bersyukur sebab salah satu anak Yanti, bernama Hana (SD) , lolos dari kejadian naas itu.
"Masih beruntung salah satu cucu saya, Hana masih ada, dia tinggalnya terpisah dari ibunya, ikut keluarga yang lain," kata dia.
Sementara itu kedelapan jenazah korban kebakaran rumah kos di Kebalen 2 Nomor 9 Surabaya lain saat ini masi diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, beberapa keluarga korban juga tengah menunggu proses identifikasi itu, di depan kamar jenazah RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Sejak pukul 09.00 WIB, Rabu, 30 Mei 2018, tim DVI Polda memasuki ruang otopsi dengan tim kedokteran. Tampak nereka juga membawa perlengkapan untuk lroses identifikasi.
Sementara proses identifikasi masih berlangsung. Di ruang tunggu diwarnai suasana haru. Pihak keluaraga yang masih menunggu hasil identifikasi terlihat nenangis sesenggukan. Diantara mereka bahkan ada yang pingsan.
Sayangnya, belum ada keterangan resmi dari pihak DVI dan tim RSUD Dr Soetomo terkait proses identifikasi. Sudah dua jam berjalan, pihak keluarga juga masih bertahan di ruang tunggu kamar jenazah. (frd)