Orang-Orang Lalai di Akhir Zaman, Pesan Penting Gus Baha
Allah Maha Mengetahui. Tentang hal ini mari kita perhatikan firman Allah Ta'ala dalam Al-Quranul kariim.
Allah SWT. berfirman:
وَعِنْدَهٗ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَاۤ اِلَّا هُوَ ۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ ۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
"Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata ( Lauh Mahfuzh ) ." (Q. S. Al-An'am : Ayat 59)
KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha' mengingatkan dalam setiap ceramahnya, agar umat Islam pandai-pandai mengingat Allah Ta'ala dan tekun beribadah. Begitu pun setiap manusia mempunyai peluang untuk memilih: baik dan buruk dalam perbuatannya.
Berikut ulasan Gus Baha' dari Kitab Nashaihul Ibad karya Syaikh Nawawi bin Umar al-Bantany:
Sudahlah. Silahkan saja. Yang suka ngopi sana ngopi saja ke warung, yang penting nggak kecangkeman menggunjing tetangga.
Yang nggak punya duit, garuk-garuk kepala saja meski nggak gatal, lalu jalan saja mondar-mandir. (Atau mancing ikan saja cari sungai.)
Taat paling berat di zaman akhir itu menahan diri (al intifaf)
Bahkan, kalau mau berlagak, silakan saja.
Misal berlagak dengan HP-mu yang bagus, bangga dengan rambutmu yang keriting, bangga hidupmu melarat tapi bisa gendut, dan bisa berlagak jadi orang kaya, terserah apa maumu.
Yang kurus berlagak menjalankan laku prihatin lalu mensyukuri kurus tubuhnya karena mirip orang zuhud. Yang penting tidak merugikan orang lain.
Semua alhamdulillah. Lakukan itu saja sudah.
مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ
Ciri utama orang shaleh itu tidak membicarakan aib orang shaleh lainnya. Tapi di zaman akhir ini, orang mengumbar aib orang lain malah bangga.
Lha iya nampak sekali nggak bisa ngaji, menyebut keburukan orang kok bangga? Goblok kok sampai sebegitunya. Neraka! Karena satu ujub, kedua belum tentu benar!
إذا قال الرجل هلك الناس فهو أهلكهم
Apabila seseorang berkata, 'Celakalah manusia', maka dia adalah orang yang paling celaka.
Begitulah, Pengajian bersama KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha’, saat mengaji Kitab Nashaihul ‘Ibad makalah ke-23 sampai dengan ke-27.
Nashaihul Ibad adalah kitab karya Syaikh Nawawi al-Bantani, seorang ulama besar yang lahir pada tahun 1815 M di Kampung Tanara, sebuah desa kecil di kecamatan Tirtayasa kabupaten Serang provinsi Banten. Beliau adalah salah satu ulama nusantara yang pernah menjadi Imam di Masjidil Haram. Selain itu, karyakaryanya juga menjadi referensi di Universitas al-Azhar Mesir.
Sesuai degan namanya yakni Nashaihul Ibad yang artinya nasihat-nasihat bagi para hamba, berisi beberapa nasihat dalam menjelaskan kata-kata peringatan untuk bersiap menghadapi hari Kiamat yang dikelompokkan menjadi 10 bab yang berisi 214 nasihat.
Sebanyak empat puluh lebih nasihat diantaranya bersumber dari Hadits dan sisanya adalah Atsar atau ucapan para sahabat Nabi Muhammad Saw. Di setiap bab, Syekh Imam Nawawi selalu memberikan uraian terlebih dahulu mengenai jumlah nasihat yang beliau paparkan dan jumlah poin dalam setiap nasihatnya beserta jumlah hadits maupun atsarnya.
Dzikir pagi
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement