Orang Bertakwa Selalu Disiplin Protokol Kesehatan dan Waspada
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, mengatakan, bulan suci Ramadhan memupuk ketakwaan. Sikap takwa itu sejatinya harus diaktualisasikan melalui perbuatan yang mendatangkan manfaat sekaligus mencegah mudarat.
"Ketakwaan umat diharapkannya nampak pada sikap disiplin dan waspada terhadap pandemi Covid-19 yang belum juga usai," tutur Haedar, dalam pesannya, Senin 10 Mei 2021.
“Hanya dengan ini kita bisa menghadapi pandemi dan tentu kita berharap ke depan semakin baik dan akhirnya kita bisa terbebas dari pandemi yang sangat dahsyat ini. Nah sikap waspada, sikap seksama, disiplin dan mengikuti protokol kesehatan itu wujud dari aktualisasi takwa sebenarnya,” pesan Haedar, menambahkan.
Waspada Bukan Sikap Paranoid
Sikap disiplin dan waspada, menurut Haedar, bukanlah sikap paranoid. Lebih dari 3 juta orang meninggal dunia karena Covid akan sangat naif jika dianggap sebagai fenomena belaka.
“Takwa itu 'kan kalau kita terjemahkan wiqayah, sikap hidup yang penuh keseksamaan secara lahir batin, rasional, ruhani dan perasaan sehingga melahirkan sikap teguh kita sebagai insan-insan yang selalu cermat, cerdas, berdasar ilmu dan juga mementingkan kemaslahatan sekaligus mencegah kemudaratan,” jelasnya.
Sikap waspada dan taat protokel kesehatan bagi Haedar juga merupakan bentuk kepedulian terhadap mereka yang terpuruk secara ekonomi karena pandemi, agar pandemi ini cepat berlalu dan tidak berlarut-larut.
“Jadi dalam konteks ini, justru bukan dengan sikap abai bahkan kita juga cenderung ceroboh dalam menghadapi pandemi ini termasuk dalam konteks mudik juga harus ada kesadaran kolektif kita. Termasuk ketika pemerintah melarang kita bisa menunda untuk bersabar untuk tidak mudik demi kepentingan kita dan masyarakat luas,” jelasnya.
“Dan tentu PP Muhammadiyah juga berharap pemerintah konsisten agar kebijakan melarang mudik itu disertai dengan pengendalian kegiatan-kegiatan publik yang memancing atau memberi potensi bagi kerumunan masa. Tempat wisata, ruang-ruang publik, dan sebagainya agar ada pendekatan dan langkah yang menyeluruh atau simultan. Sebab kalau mudik saja yang dibatasi dan lainnya tidak akan menimbulkan masalah,” kata Haedar mengakhiri.
Advertisement