Mereka Bersenang-senang di Dunia, Orang Beriman Kekal di Surga
"Mengapa orang beriman kekal di Surga sementara keimanan mereka terbatas hingga ajal mereka di dunia?
"Mengapa orang kafir kekal di Neraka, sementara kekafirannya terbatas hingga ajal mereka ada di dunia ?"
Jawabannya adalah :
Karena orang beriman berniat untuk beriman selama-lamanya dan tak ingin kafir kepada Allah.
Dan orang-orang kafir itu pun berniat untuk kafir selama lamanya dan tak ingin beriman. Sehingga mereka diberi balasan sesuai dengan niat mereka.
Allah SWT. Berfirman :
بَلْ بَدَا لَهُم مَّا كَانُوا۟ يُخْفُونَ مِن قَبْلُ ۖ وَلَوْ رُدُّوا۟ لَعَادُوا۟ لِمَا نُهُوا۟ عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَٰذِبُونَ
"Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan (kekufuran kemusyrikan kemunafikan) yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka."
( Q. S. Al An’am ayat : 28 )
Pesan Khusus Para Ulama
Para ulama berpesan dengan penuh keseriusan menginginkan tentang tanda-tanda zaman:
Dulu agama menghancurkan berhala. Kini agama jadi berhala.Tak kenal Tuhannya, yang penting agamanya.
Dulu orang berhenti membunuh sebab agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama.
Dulu orang saling mengasihi karena beragama. Kini orang saling membenci karena beragama.
Agama tak pernah berubah ajarannya dari dulu,Tuhannya pun tak pernah berubah dari dulu. Lalu yang berubah apanya ? Manusianya?
Dulu orang belajar agama sebagai modal, untuk mempelajari ilmu lainnya. Sekarang orang malas belajar ilmu lainnya, maunya belajar agama saja.
Dulu pemimpin agama dipilih berdasarkan kepintarannya, yang paling cerdas di antara orang-orang lainnya. Sekarang orang yang paling dungu yang tidak bisa bersaing dengan orang-orang lainnya, dikirim untuk belajar jadi pemimpin agama.
Dulu para siswa diajarkan untuk harus belajar giat dan berdo'a untuk bisa menempuh ujian. Sekarang siswa malas belajar, tapi sesaat sebelum ujian berdo'a paling kencang, karena diajarkan pemimpin agamanya untuk berdo'a supaya lulus.
Dulu agama mempererat hubungan manusia dengan Tuhan. Sekarang manusia jauh dari Tuhan karena terlalu sibuk dengan urusan-urusan agama.
Dulu agama ditempuh untuk mencari Wajah Tuhan. Sekarang agama ditempuh untuk cari muka di hadapan Tuhan.
Esensi beragama telah dilupakan. Agama kini hanya komoditi yang menguntungkan pelaku bisnis berbasis agama, karena semua yang berbau agama telah didewa-dewakan, takkan pernah dianggap salah, tak pernah ditolak, dan jadi keperluan pokok melebihi sandang, pangan, papan. Agama jadi hobi, tren, dan bahkan pelarian karena tak tahu lagi mesti mengerjakan apa.
Agama kini diper-Tuhankan, sedang Tuhan itu sendiri dikesampingkan. Agama dulu memuja Tuhan. Agama kini menghujat Tuhan. Nama Tuhan dijual, diperdagangkan, dijaminkan, dijadikan murahan, oleh orang-orang yang merusak, membunuh, sambil meneriakkan nama Tuhan.
Tuhan mana yang mengajarkan tuk membunuh?
Tuhan mana yang mengajarkan tuk membenci?
Tapi manusia membunuh, membenci, mengintimidasi, merusak, sambil dengan bangga meneriakkan nama.
Tuhan, berpikir bahwa Tuhan sedang disenangkan ketika ia menumpahkan darah manusia lainnya.
Agama dijadikan senjata untuk menghabisi manusia lainnya. Dan tanpa disadari manusia sedang merusak reputasi Tuhan, dan sedang mengubur Tuhan dalam-dalam di balik gundukan ayat-ayat dan aturan agama.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu meniru teladan baik dari : Rasulullah, para sahabat Rasulullah, para alim ulama panutan kita. Aamiin....!!!
Semoga Bermanfaat.
Advertisement