Orang Baik, Ini Sebab Pengusaha Gratiskan Isi Oksigen di Malang
Lonjakan Covid-19 yang terjadi di kawasan Malang Raya meliputi Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang tidak hanya membuat okupansi rumah sakit tinggi. Namun, hal itu juga membuat permintaan oksigen untuk bantuan pernapasan pasien Covid-19 meningkat.
Penyedia Gas Oksigen di Malang, Pratista Hariyanto mengatakan bahwa ada peningkatan permintaan gas oksigen baik untuk rumah sakit maupun dari masyarakat. Untuk permintaan oksigen dari rumah sakit kata dia meningkat sebesar 200 persen.
"Bisa sampai 200 persen dan memang benar-benar membutuhkan sih rumah sakit dan juga kenaikan pemakaian oksigen yang sangat meningkat," ujarnya pada Selasa 13 Juli 2021.
Sementara untuk permintaan pengisian ulang oksigen dari masyarakat ujar Pratista meningkat hingga dua kali lipat. Biasanya, kata dia tabung oksigen dari masyarakat digunakan untuk kebutuhan penanganan isolasi mandiri. "Masyarakat untuk seperti ini sebenarnya kalau satu pekan paling ya tujuh hingga delapan orang. Sekarang meningkat dua kali lipat lebih," katanya.
Pratista mengatakan ada tiga macam ukuran tabung oksigen yang diisi ulang yakni berukuran 1 meter kubik, 6 meter kubik dan 7 meter kubik. Biasanya masyarakat kata dia membawa tabung oksigen sebesar 1 meter kubik.
Adapun tarifnya untuk pengisian oksigen 1 meter kubik sebesar Rp30 ribu, ukuran 6 meter kubik sebesar Rp55 ribu. Prastita menggratiskan pengisian oksigen bagi masyarakat yang membutuhkan. "Sebenarnya sudah lama sih (menggratiskan oksigen). Sebelum PPKM, sebelum pandemi juga kami gratiskan untuk lingkungan kanan-kiri, untuk teman-teman jika membutuhkan kami berikan begitu saja," ujarnya.
Pratista melanjutkan, memberikan bantuan kepada yang membutuhkan memang sudah seharusnya dilakukan. Sehingga kata dia tidak perlu ada alasan untuk bisa berbuat baik. "Saya dulu pernah merasakan di kondisi seperti itu. Dulu di almarhum ayah saya. Karena rasanya tidak enak, setidaknya harus nolong lah. Tidak ada alasan spesifik dan tidak perlu ada alasan juga sebenarnya," katanya.
Advertisement