Indonesia-Inggris Jajaki Kerja Sama di Bidang Cyber University
Pemerintah Indonesia dan Inggris menggelar pertemuan ke-3 Joint Working Group (JWG) tentang Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi dan Inovasi yang di Gedung Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Kamis, 9 Mei 2019.
Kedua belah pihak mengadakan pertemuan ini untuk mengkoordinasikan detail program kerja sama, baik yang sudah, tengah dan akan berjalan. Salah satunya kerja sama di bidang Cyber University di Indonesia.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengapresiasi seluruh upaya yang dilakukan kedua negara atas optimalisasi kerja sama sejak 2015 lalu. Maka itu, ia berharap kerja sama di bidang Cyber University juga akan berjalan optimal.
"UK (United Kingdom) akan menjajaki kerja sama dengan Indonesia dalam bidang Cyber University di Indonesia," kata Moazzam.
Kemudian Moazzam juga menyebutkan sejumlah program yang sudah berjalan, seperti program TVET (Technical and Vocational Education and Training), selama ini telah berjalan dengan sangat baik, dan berpeluang untuk dikembangkan lebih lanjut. Selanjutnya, dalam program mobility students, saat ini telah banyak jumlah pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Inggris.
Meski begitu, ke depan Pemerintah Inggris juga berkeinginan untuk mengirimkan mahasiswa muda Inggris ke Indonesia. "Jadi penting untuk mengeksplorasi peluang-peluang seperti ini," imbuh Moazzam dalam siaran pers yang diterima, Jumat, 10 Mei 2019.
Pemerintah Inggris, kata Moazzam, juga sangat mengapresiasi pelaksanaan dan pencapaian program Newton Fund di Indonesia, dan meyakini keberlanjutan program ini di masa yang akan datang. Selain itu, Inggris menyatakan apresiasi terhadap pencapaian program 'Industry Academia Partnership Programme and Leadership in Innovation Fellowship'.
Meski begitu masih diperlukan kajian kemungkinan counter funding dari Indonesia untuk hal ini.
"Kedua Negara menyadari bahwa deadline dari 'MoU on Research and Innovation Partnership' akan berakhir di bulan Juli 2019, dan bersepakat akan mengerahkan seluruh upaya untuk menyelesaikannya sebelum akhir Juni 2019," terangnya.
Pemerintah Inggris dan Indonesia kembali menggelar pertemuan ke-3 Joint Working Group (JWG) tentang Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi dan Inovasi yang digelar pada Kamis, 9 Mei 2019 di Gedung Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta. Pertemuan ini membahas kemajuan dan rencana kerja sama bilateral ke depan Indonesia -Inggris yang telah dimulai sejak 2015.
Delegasi Indonesia terdiri dari Kemenristekdikti yang diwakili Dirjen dan perwakilan dari Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptekdikti, Belmawa (Pembelajaran dan Kemahasiswaan), Penguatan Riset dan Pengembangan (Risbang), Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID), Penguatan Inovasi, Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik (KSKP). Sedangkan mitra di luar Kemenristekdikti adalah LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), Kementerian Luar Negeri, UI, IPB, UPN Jakarta, L2Dikti Wilayah III.
Pertemuan Komite Kerja RI-UK ini dipimpin oleh Dubes Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik dan Dirjen Kelembagaan Iptekdikti, Kemenristekdikti, Patdono Soewignyo. Secara keseluruhan, pertemuan Komite Kerja Indonesia Inggris ke-3 di bidang Pendidikan Tinggi, Ristek dan Inovasi berjalan baik, dan kedua pihak berkomitmen untuk melaksanakan kerja sama dengan optimal.
Kedua Delegasi, baik Delegasi Indonesia di London, maupun Delegasi UK di Jakarta dan London terlibat dalam pemaparan dan diskusi strategis. Keduanya berkomitmen untuk menindaklanjuti program-program kerja sama antardua Negara.
Patdono mengusulkanBiro KSKP-Sekjen Kemenristekdikti mengkoordinasikan detail dari usulan baru, program kerja sama RI-UK, maupun yang telah berjalan. Hal ini untuk memastikan program-program kerja sama tersebut terintegrasi secara optimal.
"Kami juga menyepakati waktu pertemuan Komite Kerja ke-4 yang akan dilaksanakan pada bulan November 2019," tutup Patdono.