Optimalkan Peran Keutaman dan Kebangsaan, Respon Waketum MUI
Pertemuan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjadi momentum indah dalam membangun peran keutamaan di antara organisasi yang menjadi representasi Islam moderat di Indonesia. Dengan pertemuan itu, diharapkan bisa memaksimalkan peran untuk perbaikan bagi kehidupan keumatan dan kebangsaan.
"Kami berharap pertemuan kedua organisasi Islam terbesar ini akan memaksimalkan peran yang dilakukan oleh Umat Islam Indonesia, khususnya bidang politik dan ekonomi.
"Sehingga, peran dan kontribusi umat Islam di negeri ini tampak belum maksimal, bahkan dalam beberapa hal, terutama dalam mewarnai perjalanan kehidupan politik dan ekonomi di negeri ini".
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, Senin 5 September 2022 di Jakarta.
Patut Diapresiasi
Menurutnya, pertemuan yang digelar pada, Minggu 4 September di Kantor PP Muhammadiyah Menteng Raya, Jakarta itu patut untuk diapresiasi. Dirinya berharap pertemuan antara kedua ormas ini untuk lebih ditingkatkan lagi.
Dalam pertemuan yang dilakukan tersebut bisa dimanfaatkan untuk menyamakan visi, strategi dan program-program tentang persoalan kebangsaan dan kenegaraan. Sehingga melalui pertemuan intensif akan dapat mengembangkan potensi yang bisa dikembangkan dan disinergikan.
“Sehingga, diharapkan peran dan kontribusi umat Islam di Tanah Air dalam memajukan kehidupan umat dan bangsa serta negara akan meningkat secara signifikan,” ujar Ketua PP Muhammadiyah.
Sebelum pertemuan yang kedua antara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf di Kantor PP Muhammadiyah. Kedua tokoh ini telah bertemu di Universitas Surabaya (UBAYA).
Di UBAYA, kedua tokoh ini berada dalam satu forum stadium general 2022-2023 seri ketiga “Menakar Indonesia ke Depan”, Rabu 31 Agustus 2022. Keduanya sepakat bahwa agenda penting kedepan adalah membangun persaudaraan dan persatuan untuk masa depan cerah Indonesia.
Catatan Haedar Nashir
"Kami mendiskusikan lebih jauh untuk program-program kerja sama yang lebih melembaga dan memang umat bangsa kita memerlukan peran konkrit dari Muhammadiyah dan NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia.
"Kerja-kerja pencerdasan, pencerahan, pemberdayaan dan juga tidak kalah penting menyatukan, membangun ukhuwah yang lebih meluas di lingkungan umat beragama dan bangsa Indonesia." Demikian penjelasan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.