Oposisi Malaysia Kritik Baju Perawat Perempuan, Terlalu Ketat
Anggota Parlemen dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) melempar kritik jika baju perawat perempuan di Malaysia ketat dan tidak sesuai syariah. Serikat perawat setempat pun bersuara terkait kritik itu.
Kritik PAS Malaysia
Diketahui, anggota Parlemen Kuantan dari PAS, Wan Razali, menyebut baju perawat ketat dalam debat program kesehatan, pada 15 Juni 2023.
"Saya ingin membicarakan isu tentang etika baju perawat perempuan, di mana sebagian besar ketat dan menunjukkan lekuk tubuhnya, tidak sesuai syariah," katanya pada parlemen dilansir dari Channel News Asia.
"Apakah kita masih akan mengikuti cara busana Barat. Apakah ini tidak bisa diubah?" lanjutnya.
Sikap Organisasi Perawat
Presiden Asosiasi Medis Malaysia Muruga Rajathurai menyebut jika seragam perawat saat ini telah sesuai ketentuan kementerian kesehatan, serta tidak menghalangi aktivitas perawat saat bekerja.
"Sedih, di tengah kekhawatiran masa depan dan keberlanjutan sistem kesehatan kira, seorang anggota parlemen justru resah dengan baju perawat," katanya.
"Di dunia keperawatan, siapapun dituntut bergerak cepat dan siap berlari untuk menyelamatkan nyawa," lanjutnya.
Serupa, Presiden Serikat Perawat Malaysia Nor Hayati Abd Rashid menyebut jika baju perawat didesain untuk memenuhi fungsi dan pekerjaan mereka.
"Aturannya, seragam itu tidak boleh terlalu ketat, dan panjang atasan di bawah pusar. Ada panduannya. Umumnya atasan akan menegur jika baju terlalu ketat," lanjutnya.
Ia juga menekankan juga baju sekarang telah digunakan sejak lama, menggantikan bawahan berupa rok, di tahun 1980an.