Oposisi Erdogan, Mantan Pemain Timnas Turki Jadi Ojek Online
Legenda sepakbola asal Turki, Hakan Sukur, dikabarkan menjalani profesi sebagai sopir taksi online di Amerika Serikat. Pria 48 tahun itu memilih pekerjaan tersebut dikarenakan mengalami krisis keuangan usai memutuskan masuk ke dunia perpolitikan Turki.
Hakan Sukur yang memutuskan pensiun dari dunia sepakbola pada 2008 silam memang memilih dunia politik untuk menjadi pekerjaan selanjutnya. Keputusannya itu pun berjalan sukses dengan dipilihnya ia sebagai anggota parlemen.
Akan tetapi, perselisihan antara dirinya dengan Presiden Turki saat ini, Recep Tayyip Erdogan, membuat posisi Sukur kali itu mulai goyang pada 2011. Ia dianggap telah berpartisipasi dalam pergerakan kudeta Erdogan kala itu hingga akhirnya dibuang dari parlemen.
Hakan Sukur merasa tuduhan dirinya ikut dalam pergerakan kudeta itu tak benar adanya. Ia merasa bukan orang yang bisa mengancam negara tersebut. Namun, pada akhirnya pria 1 September 1971 itu tetap dibuang dan kehidupannya yang berat pun dimulai saat itu.
“Saya tak memiliki apa-apa lagi, Erdogan telah mengambil semuanya. Hak saya dalam hal kebebasan, kebebasan saya untuk berekspresi, dan hak untuk bekerja. Tidak ada yang bisa memberikan penjelasan apa peran saya dalam kudeta itu. Mungkin saya musuh dari pemerintah sekarang ini, namun bukan untuk negara Turki. Saya cinta negara ini,” kata Hakan Sukur, melansir dari Daily Mail, Selasa 14 Januari 2020.
Setelah dituduh ikut berpartisipasi dalam mengudeta Erdogan, Hakan Sukur mengaku mendapatkan begitu banyak ancaman, penyerangan, dan ada keluarganya yang ditangkap. Dengan begitu banyaknya tekanan tersebut, Hakan Sukur pun akhirnya memilih untuk pergi dari Turki dan pindah ke Amerika Serikat (AS).
Selama di AS itulah Hakan Sukur memulai pekerjaannya sebagai sopir taksi online. Tak hanya taksi online saja pekerjaan yang digeluti mantan pemain Inter Milan tersebut, namun ia juga membuka kafe hingga menjual buku juga dikerjakan Sukur untuk menyambung hidupnya di Negeri Paman Sam.
“Setelah berpisah dengan Erdogan, saya memulai mendapatkan ancaman. Toko istri saya diserang, anak saya dilecehkan, ayah saya dimasukkan ke penjara, dan semua aset saya disita,” tambah mantan pemain Parma dan Blackburn Rovers itu.
“Jadi, saya memutuskan untuk pergi ke AS dan membuka kafe di California. Namun, masih banyak orang aneh yang datang ke kafe saya. Sekarang, saya memilih untuk menjadi sopir taksi online dan menjual buku,” pungkas Hakan Sukur.