Opop Khofifah di Pesantren Bisa Tingkatkan Perekonomian Jatim
Satu tahun masa kepemimpin Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghasilkan pertumbuhan positif di sejumlah bidang, salah satunya peningkatan laju perekonomian sebagai imbas peningkatan pendidikan dan sumber daya manusia. Peningkatan pendidikan disebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Jatim.
Dari paper inovasi yang dirilis oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Timur, peningkatan kualitas SDM dipercaya sejalan dengan peningkatan produktivitas ekonominya.
Khofifah melakukan sejumlah program untuk meningkatkan pendidikan dari warga Jatim. Seperti program pendidikan gratis berkualitas (Kantistas). Bentuknya dengan menggratiskan pendidikan untuk SMA, SMK, dan PK-LPK dari beban biaya operasional sekolah, baik untuk sekolah negeri pun swasta. Targetnya, ada 1.280.454 siswa sasaran Kantitas, dan naik menjadi 1.311.440 siswa di tahun 2020.
Selain mengurangi kendala bersekolah, Khofifah juga fokus memperbaiki sarana sekolah induk, dalam bentuk pembangunan laboratorium terpadu. Terdapat 154 lembaga yang jadi sasaran revitalisasi SMK di tahun 2019 hingga 2020.
Berikutnya, ada pula program prioritas berbentuk SMK Mini yang ada di pondok pesantren. Program yang bertujuan memeratakan kesempatan belajar ini menyasar 100 lembaga di tahun 2019.
Ada pula One Pesantren One Product (Opop) yang bertujuan memberdayakan santri dan santriwati untuk menjadi pengusaha dengan kemampuan pemasaran online dan offline.
Juga program double track SMA, dengan target 14 ribu siswa di tahun 2020. Tujuannya adalah menambah skill pelajar yang terkendala mengambil jenjang pendidikan lebih tinggi, sehingga memiliki bekal untuk mandiri.
Selain itu, masih ada program SMA Boarding, pendidikan berbasis vokasi, pelatihan kerja intensif, serta milenial job center.
Seluruh program yang bergerak bersama-sama, menghasilkan laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat hingga 5,52 persen pada triwulan VI 2019, lebih tinggi dibanding angka pertumbuhan nasional sebesar 5,04 persen pada masa yang sama.
Pimpinan Pondok Pesantren An Nur 1 Bululawang, Malang, Ahmad Fahrurrozi, menilai program Opop telah dirasakan manfaatnya dalam meningkatkan skill usaha santri. "Ada seratusan di Jawa Timur. Program itu tepat karena melanjutkan SMK Mini, sehingga membekali ketrampilan lebih pada santri," katanya, dihubungi lewat Whatsapp, pada Selasa 11 Februari 2020.
Menurutnya, ada banyak kemudahan yang diberikan pemerintah dalam upaya santri menjadi pengusaha, terutama dalam hal perizinan. "Sangat bermanfaat. Berikutnya, bantuan modal bisa sangat membantu pelebaran bentuk usaha, tidak hanya konveksi misalnya, tapi hingga menjadi butik," pungkasnya.
Advertisement