Operasi Zebra Semeru Dimulai, 3.261 Polisi Siap Tindak Pelanggar
Operasi Zebra Semeru digelar mulai hari ini, hingga 14 hari kedepan. Kegiatan tertib berlalu lintas ini Polda Jawa Timur menerjunkan sebanyak 3.261 petugas untuk menindak masyarakat yang melakukan pelanggaran.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Budi Indra Dermawan, mengatakan personel kepolisian akan dibantu oleh petugas dari Dinas Perhubungan dan pasukan TNI.
"Ya, kita harap pelaksanaan Operasi Zebra Semeru ini berjalan lancar, dan jumlah pelanggar lalu lintas jumlahnya tak banyak," kata Budi, usai gelar pasukan, Rabu 23 Oktober 2019.
Budi menyebut setiap pelanggar hukum akan ditindak tegas. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat agar mematuhi rambu lalu lintas serta melengkapi surat kendaraan.
"Masing-masing satgas ini akan bertindak sesuai dengan tupoksinya. Dilakukan penegakan hukum kepada yang melakukan pelanggaran," imbuh dia.
Budi menambahkan selama ini penyebab kecelakaan yang tinggi biasanya diawali oleh pelanggaran. Untuk itu, dia ingin masyarakat bisa mematuhi peraturan lalu lintas.
Menurut Budi, tingkat kepatuhan penyelenggaran di Jatim cukup baik. Hal tersebut terbukti jumlah pelanggar di Jawa Timur selalu mengalami penurunan di setiap tahun.
"Untuk tingkat kepatuhan di Jatim, roda dua sudah menggunakan helm. Kecepatan juga sudah baik. Mungkin pada malam hari tingkat kesadarannya beda, tapi kalau di pagi hari tingkat kesadarannya untuk berlalu lintas sudah baik," ujar Budi.
Di kesempatan yang sama, Irwasda Polda Jatim Kombes Sutardjo mengatakan, ada delapan sasaran penindakan bagi masyarakat yang melanggar.
"Delapan sasaran antara lain batas kecepatan, menggunakan sabuk safety belt, kelengkapan surat-surat, melawan arus, pengendara yang menggunakan alkohol dan lain-lain," tambah dia.
Selain itu, Sutardjo menyebut Operasi Zebra Semeru 2019 ini untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan masyarakat di jalan raya.
"Terkait dengan keselamatan, kita berharap masyarakat untuk tertib berlalu lintas. Di jalan juga sudah terpasang rambu-rambu lalu lintas. Kita harap para pengendara sadar, jangan hanya mementingkan dirinya cepat sampai, tapi tidak mementingkan keselamatannya," ucap Sutardjo.