Operasi Zebra 2022, Catat Jenis-jenis Pelanggaran Lalu Lintas
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri menurunkan 23600 personil untuk membantu Operasi Zebra 2022 yang digelar mulai 3 hingga 16 Oktober 2022 mendatang. Para polisi turun ke jalan untuk menindak pemakai jalan yang melanggar lalu lintas.
Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengatakan, Operasi Zebra 2022 digelar secara serentak di 33 Polda. Lokasinya berada di daerah rawan macet, juga beberapa titik keramaian.”Sasarannya ke pelanggar lalu lintas,” tegasnya di Jakarta Senin 3 Oktober 2022.
Menurut Firman Shantyabudi, jenis-jenis pelanggaran yang sering kali ditemukan. Seperti anak di bawah umur mengemudikan kendaraan, pengendara melawan arus, menggunakan gadget saat mengemudikan kendaraan, dan pengendara mobil tidak menggunakan safety belt atau sabuk pengaman. "Ini pelanggaran yang sering terjadi di lapangan,” tegasnya.
Firman menambahkan, bahwa ada juga pelanggar lainnya. Seperti menerabas lampu merah, kebut-kebutan di jalan. “Tetapi itu tidak menjadi target kita," ujar putra mantan Wakil Presiden RI Try Sutrisno ini.
Operasi Zebra 2022, lanjut Firman, bertujuan meningkatkan disiplin berlalu lintas. Karena kemacetan dan kecelakaan menjadi sebuah permasalahan utama dalam berlalu lintas apalagi jika sampai merenggut nyawa. “Perlu kita cermati bersama dalam rangka evaluasi untuk mengurangi angka kecelakaan tersebut,” tandasnya.
Sementara di daerah-daerah Operasi Zebra 2022 digelar serentak. Seperti Polres Bojonegoro menggelar apel gelar pasukan tema "Tertib Berlalu Lintas, Guna Mewujudkan Kamseltibcar Lantas yang Presisi" berlangsung di Mapolres Bojonegoro.
Apel melibatkan aparat gabungan terdiri TNI-Polri, Dishub, Satpol PP, BPBD, Brimob dan jajaran fungsi Polres Bojonegoro dipimpin langsung oleh Kapolres Bojonegoro, AKBP Muhammad yang dihadiri seluruh Pejabat Utama (PJU) Polres Bojonegoro, Senin 3 Oktober 2022.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad, membacakan amanat Kapolda Jatim menyampaikan, secara serius mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi. Kecelakaan lalu lintas telah meningkat sejalan peningkatan penggunaan kendaraan, perubahan hidup, dan peningkatan beresiko di jalan raya.
"Sekitar 1,25 juta kematian akibat kecelakaan lalu lintas terjadi setiap tahun dan sekitar 20-50 juta orang cedera, dimana 90 persen kasusnya terjadi di Negara berkembang. Modernisasi ini perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi," ucapnya.
Advertisement