Operasi Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Resmi Ditutup
Operasi pencarian Pesawat Sriwijaya SJ182 , hari ini 22 Januari resmi ditutup. Namun, TNI Angkatan Laut (AL) berkomitmen tetap berada di laut demi mencari bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
"Perlu saya sampaikan kepada keluarga korban, TNI Angkatan Laut sampai hari ini walaupun Basarnas mengakhiri pencarian ini. Namun TNI Angkatan Laut tetap ada di laut," ujar Pangkoarmada 1 Laksda Abdul Rasyid Kacong dalam jumpa pers di JICT II, Kamis 21 Januari 2021.
Rasyid mengungkapkan, ada enam KRI yang disiagakan di lokasi evakuasi jatuhnya SJ182. TNI AL bakal mencari korban sekecil apa pun untuk diserahkan.
Selain KRI, Rasyid menyebut penyelam TNI AL akan dikerahkan sepenuhnya. Hal ini dilakukan sekaligus membantu KNKT untuk mencari kotak hitam berupa CVR (cockpit voice recorder) yang hingga saat ini belum ditemukan.
"Saya mewakili Kepala Staf Angkatan Laut meneruskan arahan beliau, tentunya juga meneruskan arahan dari Panglima TNI. Seperti yang tadi disampaikan Kabasarnas bahwa tahap kedua dinyatakan berakhir dan ada operasi lanjutan, TNI Angkatan Laut juga siap, dan akan dilanjutkan oleh KNKT untuk operasi pencarian berikutnya," kata Pangkoarmada 1 Laksda Abdul Rasyid Kacong.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Raharja Budi Raharjo berharap Tim DVI Polri dapat mengidentifikasi semua korban Sriwijaya Air SJ182. Budi menyampaikan, total sejauh ini Jasa Raharja telah memberikan santunan kepada 39 ahli waris korban.
Dia menegaskan akan terus memantau perkembangan identifikasi korban yang dilakukan tim DVI Polri.
"Kami berharap dari para jenazah ini dapat teridentifikasi semuanya. Kami akan terus melanjutkan penyerahan santunan sebagai hak daripada hak waris korban," ucap Budi.
Di JICT II, puing pesawat SJ182 mulai diangkut. Tenda Posko Darurat juga dibersihkan.
Pesawat Sriwijaya Air-SJ182, jatuh diperairan Kepulauan Seribu pada Sabtu 9 Januari 2021. Pesawat berpenumpang 62 orang rute Jakarta - Pontianak, mengalami musibah beberapa menit setelah tinggal landas di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng.
Tim DVI Polri telah berhasil mengindentivikasi sebanyak 43 dari 62 penumpang. Terdiri 22 laki laki laki dan 21 perempuan.
Basarnas, TNI AL, Polri, KNKT, BNPB saling bahu membahu melakukan evakuasi Sriwijaya Air SJ182. Sejumlah puing pesawat hingga bagian tubuh korban ditemukan.
Tim SAR gabungan telah mengumpulkan sebanyak 324 body part, 67 serpihan kecil pesawat, dan 55 potongan besar pesawat.
Operasi ini sempat diperpanjang dua kali. Evakuasi kemudian dihentikan usai dilakukan selama 13 hari oleh tim SAR gabungan.
"Hari ini hari terakhir perpanjangan Basarnas. Kami menutup operasi SAR hari ini," ujar Menhub Budi Karya dalam jumpa pers di JICT II, Kamis, 21 Januari 2021.
Budi Karya menyampaikan apresiasinya kepada tim gabungan yang telah menjalankan upaya pencarian.
Upaya evakuasi SJ182 bakal tetap dilanjutkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KSAL, TNI, dan Polri turut mendukung operasi lanjutan tersebut. "Kami berkomitmen tetap lakukan upaya-upaya dan mengalihkan ke KNKT di mana sudah dapat dari KSAL, TNI, Polri untuk lakukan operasi lanjutan," tambah Budi.
Hingga saat ini black box SJ182 kedua berupa CVR (cockpit voice recorder) belum ditemukan. Penemuan memori CVR sangat penting untuk kelanjutan investigasi penyebab jatuhnya SJ182 oleh KNKT.
"Di antaranya upaya menemukan CVR di mana Pak Presiden juga mengharapkan itu ketemu sehingga analisa KNKT itu paripurna," kata Menhub.