Operasi Pasar, Khofifah Janji Minyak Curah Ganti Minyak Kemasan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjanjikan akan menggantikan bantuan minyak goreng murah dari minyak curah ke kemasan premium. Alasannya, minyak goreng kemasan lebih tahan lama, sementara minyak goreng curah hanya mampu bertahan 2-3 hari.
"Untuk memenuhi kebutuhan sementara ini kita masih menggelontor minyak curah. Kita usahakan nanti diganti dalam bentuk kemasan. Karena minyak goreng kemasan ini lebih awet, sehat dan aman," katanya saat menghadiri Operasi Pasar Minyak Goreng Murah di Lamongan, Sabtu, 5 Maret 2020.
Lanjut Gubernur Khofifah, untuk operasi pasar di Lamongan disediakan minyak goreng sebanyak 4 ribu liter. Kali ini, minyak goreng murah yang digelontorkan semua dalam bentuk kemasan premium.
Disebutkan juga, sejak 3-8 Maret mendatang, operasi pasar minyak goreng akan terus dilakukan di berbagai daerah. Total jumlahnya mencapai 3.500 ton. Sehari kemudian, dijanjikan akan datang lagi sebanyak 4.000 ton.
"Operasi pasar ini terus kita lakukan hingga ketersediaan di pasar tradisional akan terpenuhi. Karena kita juga tidak mau terjadi panic buying ketika menjelang Ramadan. Intinya, operasi pasar ini kita lakukan sambil menunggu para produsen dan distributor mau mengeluarkan stok minyak goreng miliknya," katanya.
Gubernur Khofifah menjelaskan, kebutuhan minyak goreng di Jawa Timur mencapai 59 ribu ton per bulan. Sedang produksi di Jawa Timur tercatat 63 ribu ton atau masih surplus 4 ribu ton.
"Mulai 19 Januari saya terus keliling memantau hal ini. Saya juga selalu koordinasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng," katanya.
Operasi pasar minyak goreng murah yang digelar di halaman UPT Bapenda Jawa Timur di Lamongan itu dibatasi. Setiap orang hanya boleh membeli 2 liter saja seharga Rp25 ribu. Dan, bagi warga yang membeli harus menyerahkan KTP.
Panitia memberi bonus bagi warga yang diketahui benar-benar tidak mampu. Bonusnya berupa tambahan beras, gula, susu dan mie instan. "Dengan cara menyerahkan KTP, tidak mungkin akan terjadi satu orang membeli dua kali," ujar salah seorang petugas.
Sebelumnya, Gubernur Khoofifah menyerahkan zakat produktif kepada pelaku usaha ultra mikro. Zakat produktif ini kerjasama dengan Baznas Jawa Timur untuk modal usaha. Demi meringankan pelaku usaha ultra mikro yang ada di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Dipilih pelaku usaha ultra mikro, menurut Khofifah, karena mereka biasanya tidak bisa mengakases fasilitas perbankan. Bantuan yang diberikan sebesar Rp500 ribu. Di antaranya kepada tukang becak, penjual gorengan dan sebagainya.
"Sebentar lagi, kita juga akan memberikan kredit untuk bisa berhubungan dengan Bank BPR Jatim. Setahun bunganya hanya 3 persen, tapi maksimal hanya bisa mengajukan kredit Rp10 juta," katanya, didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di hadapan wartawan.
Advertisement